07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Menjelaskan adanya satu Tuhan dan “satu agama” (primordial<br />

religion) inilah misi para nabi, semenjak awal sampai kepada Nabi<br />

Muhammad (Q. 42:13). Jadi, ajaran yang dibawa oleh semua nabi,<br />

termasuk Nabi Muhammad<br />

adalah “ajaran yang satu”.<br />

Hasil perbincangan dengan banyak<br />

Dan bahwa umat beragama<br />

intelekual Muslim progresif—seperti<br />

adalah umat yang satu, ber- tertuang dalam buku <strong>Membela</strong><br />

Tuhan Yang Satu, dan agamanya<br />

(secara primordial) jukkan bahwa tidak ada problem<br />

<strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> ini—menun-<br />

juga satu. Karena itu dalam teologis apapun umat Islam dalam<br />

bahasa al-Qur’an kita hanya<br />

menemukan istilah al-<br />

seperti sekularisme, liberalisme, dan<br />

menerima ide-ide demokrasi modern<br />

dîn (agama) dalam bentuk pluralisme. Justru yang terjadi malah<br />

sebaliknya, secara konseptual Islam<br />

tunggal, singular, dan tidak<br />

telah menyediakan argumen untuk<br />

ada kata adyân dalam bentuk<br />

penerimaan sekularisme, liberalisme<br />

jamak, yang berarti agamaagama.<br />

dan pluralisme itu.<br />

Dari pandangan normatif<br />

Islam ini diambil sebuah kesimpulan sementara bahwa agama<br />

dalam pengertian dasar (ushûl) hanyalah satu, dan dalam pengertian<br />

cabang (syarî‘ah), yang bisa mengalami perubahan dan kontekstual,<br />

adalah plural. Pluralitas agama ini tidak pada tempatnya<br />

untuk diperdebatkan dan dipertengkarkan, yang dituntut dari<br />

masing-masingnya adalah mencari titik temu, dan berkompetisi<br />

dalam menanamkan kebaikan buat sesama, yang diistilahkan dengan<br />

fastabiq-û ‘l-khayrât (berlomba-lomba dalam kebaikan). Di<br />

sinilah pluralisme agama sering dimaknai sebagai paham yang menyatakan<br />

bahwa semua agama yang sejati akan membawa umatnya<br />

pada keselamatan.<br />

Budhy Munawar-Rachman –<br />

lxi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!