07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

orang pun sangat banyak yang tidak peduli dengan lampu merah.<br />

Kita sama sekali kurang memiliki tertib berlalulintas. Artinya, bagi<br />

saya, tidak benar kalau masyarakat Barat adalah masyarakat yang<br />

mempraktikkan kebebasan tanpa batas, tanpa bertanggung jawab.<br />

Melihat kasus itu, justru saya bisa katakan yang sebaliknya. Maka<br />

tidak bisa dibenarkan anggapan yang mengatakan karena liberalisme<br />

berasal dari Barat, yang diklaim menganut prinsip bebas tanpa<br />

batas, kemudian ditolak begitu saja.<br />

MUI mengharamkan sekularisme, liberalisme dan pluralisme, konon,<br />

lebih karena alasan teologis, bukan politis. Mereka, di antaranya, beranggapan<br />

bahwa ketiga pandangan ini dapat mengguncang keimanan<br />

umat. Itu juga yang mendasari fatwa 10 Kriteria Sesat.<br />

Saya kira fatwa seperti ini politis. Dan kenyatannya, fatwa ini<br />

dipersiapkan oleh kelompok-kelompok radikal di dalam tubuh<br />

MUI. Kalau mereka yakini bahwa ini adalah soal intelektual dan<br />

ideologi, mestinya mereka harus mengkaji dulu secara matang apa<br />

itu sekularisme, liberalisme dan pluralisme. Sayangnya, ini yang<br />

tidak dilakukan oleh mereka. Mereka hanya melakukan pertemuan<br />

singkat, mungkin hanya semalam, untuk mendiskusikan hal<br />

itu. Bagaimana bisa memperoleh keputusan yang ideal. Bagi saya,<br />

yang dilakukan MUI tidak lebih dari upaya pembendengun wacana<br />

yang dikhawatirkan akan mengganggu komunitarianismenya.<br />

Bukan mengganggu sesuatu yang lebih intelektual, teologis dan<br />

sebagainya, juga bukan karena persoalan iman. Itulah, sekali lagi,<br />

yang saya sebut sebagai politik komunitarian.<br />

Seharusnya, kalau mau serius, tidak mungkin hanya mengkaji<br />

liberalisme dalam satu atau dua hari. Karena liberalisme sendiri<br />

214<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!