07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Saya kira perbedaan yang paling mendasar antara generasi Cak<br />

Nur dan Gus Dur dengan generasi sekarang adalah bahwa pada saat<br />

Cak Nur dan Gus Dur muncul sebagai pemikir, ruang publik belum<br />

sebebas seperti yang ada sekarang ini. Ketika Cak Nur melontarkan<br />

kritik terhadap kelompok fundamentalisme Islam sebetulnya<br />

kalangan fundamentalis tidak menikmati ruang publik yang sama,<br />

yang bebas seperti Cak Nur. Cak Nur menikmati kebebasan ruang<br />

publik yang disediakan oleh Orde Baru. Sebab, Orde Baru ketika<br />

itu secara implisit memberikan dukungan pada pemikiran yang toleran,<br />

moderat seperti pemikiran Cak Nur. Sementara lawan-lawannya,<br />

yang disebut Cak Nur dengan kalangan fundamentalis, tidak<br />

menikmati ruang yang sama.<br />

Demikian pula, isu yang menjadi debat di kalangan umat Islam<br />

sekarang ini lebih detil, misalnya tentang masalah formalisasi syariat<br />

Islam, sebuah isu yang benar-benar baru, karena tidak pernah<br />

dihadapi oleh generasi Cak Nur dan Gus Dur pada tahun 1970-<br />

an sampai 1990-an secara langsung. Isu penerapan syariah Islam<br />

ini menjadi isu aktual generasi Islam kini, dan para pemikir Islam<br />

Progresif, seperti terlihat dalam wawancara-wawancara dalam buku<br />

ini, berjuang menghalangi terwujudnya politisasi Islam syariah di<br />

Indonesia, karena bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM).<br />

Juga tentang “negara Islam” (khilâfah islâmiyah)—isu lama, tapi<br />

aktual kembali dengan berkembangnya gerakan transnasional Islam<br />

di Indonesia.<br />

Bukankah ide sekularisme, liberalisme dan pluralisme begitu “buruk”<br />

di mata sebagian orang, sehingga bagaimana mungkin mereka dapat<br />

menerimanya dengan tangan terbuka?<br />

Budhy Munawar-Rachman –<br />

lv

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!