07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

umat Islam, khususnya kaum Sunni, lebih bersifat fiqh oriented<br />

dan karena itu lebih mengutamakan pendekatan normatif dan<br />

kurang filosofis. Lihat saja, boleh dikatakan semua organisasi Islam<br />

mempunyai institusi yang membahas dan memutuskan fatwa<br />

keagamaan yang berkaitan dengan masalah-masalah fikih.<br />

Pendekatan normatif dengan sendirinya lebih menekankan pada<br />

nash, yakni teks-teks keagamaan yang diyakini bersifat sakral.<br />

Kadar kualitas keberagamaan seseorang dan juga masyarakat lalu<br />

diukur dengan kadar ketepatannya mengikuti apa yang tersurat<br />

dalam teks. Dalam konteks ini apa yang dipahami sebagai syariat<br />

Islam adalah seperangkat norma-norma yang diangkat dari<br />

teks. Rumusan norma-norma itu tidak lain daripada hasil ijtihad,<br />

yakni hasil pemahaman dan penafsiran para mujtahid yang tidak<br />

lepas dari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman mereka, di<br />

satu pihak, dan pengaruh dan kondisi sosial-budaya zaman dan<br />

tempat mereka, di pihak lain. Konsekuensi logis dari pendekatan<br />

yang bersifat fiqh oriented itu adalah tuntutan agar norma-norma<br />

agama itu bisa diwujudkan dalam kehidupan masyarakat melalui<br />

institusi dan otoritas negara. Tanpa institusi dan otoritas penguasa<br />

norma-norma itu sulit dilaksanakan.<br />

Masyarakat Sunni memang sudah lama mencampakkan filsafat<br />

sehingga kemampuan untuk dialog intelektual pada tataran yang<br />

lebih tinggi dari sekadar keinginan untuk menerapkan normanorma<br />

untuk kehidupan publik sangat langka. Maka yang lebih<br />

dominan dalam kehidupan masyarakat Sunni adalah pendekatan<br />

legalistik dan karena itu menuntut formalisasi norma-norma agama<br />

dalam wilayah publik. Dari sinilah muncul tuntutan penerapan<br />

syariat Islam.<br />

402<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!