07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Syariat Islam selalu dipahami berbeda oleh masing-masing kelompok.<br />

Makanya orang seperti Kiai M. Ahmad Sahal Mahfudz<br />

menolak formalisasi syariat Islam. Yang lebih menarik lagi adalah<br />

argumen yang dikeluarkan oleh para kiai NU. Menurut mereka<br />

kalau fikih atau syariah diformalisasikan maka akan mengurangi<br />

keikhlasan orang Islam dalam<br />

beribadah. Orang kemudian<br />

hanya melakukan syariah cenderung politis. Karena<br />

Menurut saya, pembuatan perda<br />

shalât dluhâ karena takut perda tidak disusun berdasarkan<br />

pada pemerintah, orang belajar<br />

al-Quran, seperti yang dan mengakomodir berbagai aspirasi<br />

pertim-bangan yang sangat dalam<br />

terjadi di Aceh, mungkin yang berkembang di masyarakat.<br />

tidak mendapatkan pahala, Celakanya lagi, sebagiannya adalah<br />

karena dilakukan hanya untuk<br />

menjadi gubernur atau<br />

fotokopi dari perda-perda di daerah<br />

atau negara lain (Malaysia dan Brunei<br />

Darussalam).<br />

bupati. Jadi, dari sudut etika<br />

sufistik, beribadah yang<br />

sejatinya merupakan urusan yang sangat ukhrâwî menjadi sangat<br />

dangkal, profan, murni duniawi. Sekian lama orang NU di pesantren<br />

menjalankan salat jamaah secara istiqâmah tanpa adanya topangan<br />

UU atau Perda. Bagi mereka, agama harus berangkat dari<br />

kesadaran, dengan demikian tidak bisa dipaksakan. Sekali dipaksakan,<br />

yang muncul adalah kepalsuan.<br />

Perda syariah, dalam beberapa segi, memiliki kesamaan dengan usaha<br />

mempublikkan agama, kendati jika melihat paparan Anda jelas tidak<br />

bisa dengan cara formalisasi syariah seperti yang sekarang bermuncul-<br />

Abdul Moqsith Ghazali –<br />

107

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!