07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Bahwa kemudian di dalam al-Quran terdapat kritik terhadap<br />

orang-orang yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, itu soal<br />

lain. Ternyata setelah saya cek ke dalam kitab-kitab tafsir, yang menyatakan<br />

bahwa Yesus adalah Tuhan hanyalah satu sekte tertentu<br />

di dalam kekristenan. Paulus sendiri tidak pernah berkata bahwa<br />

Yesus adalah Tuhan atau putera biologis Tuhan. Ayat al-Quran yang<br />

berbunyi laqad kafara al-ladzîna qâlû inna ’l-Lâha tsâlitsu tsalâtsah<br />

hanya ditujukan bagi Yakobit dan Nestorian. Tidak untuk seluruh<br />

sekte yang terdapat di dalam kekristenan.<br />

Tafsir seperti itulah yang diklaim banyak orang sebagai tafsir yang mengarah<br />

pada penyamaan semua agama. Tafsir yang menyatakan bahwa<br />

Islam tidak menggugurkan Yahudi dan Kristen melainkan memperkuat<br />

dan membenarkan ajaran-ajaran sebelumnya, berbalik 180 derajat<br />

dengan klaim kebenaran agama yang dimiliki kalangan fundamentalis<br />

yang memiliki logika kalau saya (agama yang saya anut) benar<br />

maka yang lain harus salah.<br />

Tafsir yang tadi saya ungkapkan bukanlah sebuah penafsiran<br />

baru. Saya hanya mengutip tafsirnya ulama terdahulu, seperti<br />

Nawawi al-Bantani dan al-Qurtubi. Saya tidak sepakat dengan<br />

tafsirnya Ibn Katsir yang menyatakan bahwa ayat wamuhayminan<br />

‘alayhi berarti menghapus kandungan ayat-ayat sebelumnya. Tapi<br />

perlu dicatat juga, Ibn Katsir adalah ulama kontemporer. Padahal<br />

pendapat yang serupa dengannya tidak pernah muncul sebelumnya,<br />

begitupun selama zaman al-Thabari dan lain-lain.<br />

Lebih dari itu, Ibn Katsir kerap terlalu jauh menafsirkan al-<br />

Quran. Ayat balâ man aslama wajhahu li ’l-Lâhi wahuwa muhsinun,<br />

kata wahuwa muhsinun di situ diartikan sebagai orang yang<br />

124<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!