07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Islam, tapi juga tidak terpisah sama sekali. Sila pertama Pancasila<br />

dan pasal 29 UUD 1945 membuktikan hal itu.<br />

Sekali lagi, dari segi doktrin tidak ada rujukan yang mengharuskan<br />

umat Muslim mendirikan negara Islam. Andaikata ada<br />

keharusan, tentu saja semua umat Islam Indonesia berdosa karena<br />

sepakat dengan ideologi<br />

Pancasila. Padahal kita tahu, Penerapan syariat Islam yang<br />

itu adalah ijtihad kolektif seringkali muncul dan kemudian<br />

para ulama kita yang tidak menimbulkan masalah, menurut saya,<br />

diragukan lagi integritas dan berangkat dari paradigma dan tafsir<br />

kapasitas keislamannya. Di syariat yang tidak benar. Ironisnya, ada<br />

sisi lain kita juga melihat semacam anggapan umum bahwa<br />

kalau sudah ada label syariah, itulah<br />

dengan kasat mata banyak<br />

satu-satunya kebenaran. Akibatnya<br />

negara yang menyatakan diri<br />

sesuatu yang sesungguhnya hanya<br />

sebagai negara Islam justru<br />

tafsir manusia akan menjadi hakim<br />

tidak mengamalkan substansi<br />

Islam seperti keadilan, per-<br />

menimbulkan benturan antarsesama<br />

kebenaran. Inilah yang seringkali<br />

samaan, persaudaraan, penegakan<br />

hukum, keterbukaan pihak yang merasa paling benar.<br />

umat Islam sendiri. Karena ada<br />

dan semangat islami lainnya. Semangat merasa paling benar ini<br />

Negara-negara yang secara menjadi berbahaya jika kemudian<br />

resmi berkonstitusi Islam diformalisasikan dalam bentuk perda<br />

pun berbeda-beda sistem<br />

atau undang-undang.<br />

politik dan aplikasinya. Sekadar<br />

contoh, ada model Arab Saudi yang monarkhi tertutup dan<br />

sentralistik dengan raja sebagai kepala negara dan pemerintahannya.<br />

Ada model Iran yang republik dengan pemerintahan dipimpin<br />

oleh presiden. Ada juga model Malaysia yang berupa kerajaan<br />

namun tidak sentralistik dan pemerintahan dipimpin oleh perdana<br />

Badriyah Fayumi –<br />

309

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!