07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Tiongkok seperti Tao dan Kong Hucu, kita juga melihat kesamaan<br />

satu sama lain.<br />

Dalam kaitan dengan masalah relativisme dan sinkretisme ini<br />

saya rasa akhirnya semua itu terpulang pada penilaian kita sendiri,<br />

pada keputusan hati nurani kita. Nabi sendiri berkata: “Mintalah<br />

fatwa pada hati nuranimu sendiri.”<br />

Apakah Anda melihat gerakan pemurnian yang dilakukan kelompok<br />

Islam adalah semacam arabisasi?<br />

Agaknya benar. Mereka, kaum puritan, tidak menganggap<br />

penting faktor budaya lokal. Terutama teman-teman yang datang<br />

dari Timur Tengah. Bagi mereka agama dan budaya tidak jelas<br />

bedanya. Sepertinya bagi mereka kedua-duanya sebagi yang satu.<br />

Mungkin seperti masyarakat Bali. Saya ingin memberi beberapa<br />

contoh. Pertama, beberapa tahun yang lalu saya diminta pendapat<br />

oleh seorang perempuan yang ditinggal wafat suaminya, yang kebetulan<br />

seorang ulama. Beliau menghadapi kasus pembagian waris<br />

dengan beberapa anak tirinya. Si ibu ini merasa pembagian waris<br />

itu tidak adil karena para anak tirinya menuntut agar harta itu dibagi<br />

menurut fiqh farâ’idl atau aturan-aturan tentang pembagian<br />

warisan di mana si ibu hanya mendapat seperenam belas. Padahal<br />

kata beliau harta itu, terutama rumah, adalah juga berasal dari hasil<br />

kerjanya. Hasil dari jerih payahnya sebagai pembatik. Ketika hal<br />

ini disampaikan kepada seorang ulama keturunan Timur Tengah<br />

dia mengatakan pembagian warisan tidak bisa lain kecuali menurut<br />

fiqh farâ’idl. Kalau sebagian harta itu hasil jerih payah si ibu,<br />

itu salah sendiri kenapa dia mau bekerja dan kenapa dia bersedia<br />

memakai uangnya untuk membeli rumah itu. Sebab nafkah, ter-<br />

406<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!