07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

apa yang ada di kalangan Hindu, yakni, konsep tat wam ashi. Ajaran<br />

kearifan diri seperti ini terdapat di hampir semua agama seperti<br />

Budha, Kristen, Yahudi, Katolik, Kong Hu Cu, dan agama-agama<br />

lokal lainnya. Ini merupakan suatu konsep yang menekankan pentingnya<br />

bertanya kepada diri sendiri: kalau orang menyelenggarakan<br />

kebebasannya dan itu mengganggu hak dan kepentingan diri<br />

kita, lalu apa yang kita rasakan? Jika kita saja tidak mau diganggu,<br />

demikian pula orang lain. Introspeksi semacam inilah yang pada<br />

gilirannya melahirkan tanggung jawab. Jadi, patokan dari kebebasaan<br />

bertanggung jawab ini adalah kepentingan bersama.<br />

Orde Baru lebih menekankan aspek tanggung jawab daripada kebebasan.<br />

Sedangkan pada zaman reformasi, menurut sebagian kalangan,<br />

pada tingkat tertentu kebebasannya terlampau kebablasan sehingga aspek<br />

tanggung jawabnya terabaikan, karena malah mencabut dan menghilangkan<br />

kebebasan pihak lain. Bagaimana menurut pandangan Anda<br />

perihal kondisi semacam itu di Indonesia belakangan?<br />

Saya kira Orde Baru itu elitis, mirip ahl al-halli wa al-‘aqdi.<br />

Mereka seakan sudah tahu apa kepentingan, kehendak dan perasaan<br />

rakyat. Tanpa harus bertanya kepada rakyat, Orde Baru merasa<br />

semuanya telah berada dalam pengawasan dan pengetahuannya.<br />

Ini merupakan perluasan wilayah keluarga. Orde Baru menganggap<br />

dirinya seperti orang tua yang mengetahui semua kebutuhan,<br />

kepentingan, dan perasaan anak-anaknya.<br />

Sementara rezim dan situasi masyarakat sekarang bukannya kebablasan,<br />

tapi tidak jelas bentuk kebebasannya. Sebenarnya hampir<br />

sama dengan Orde Baru, tetapi dengan modus yang berbedabeda.<br />

Kalau dulu praktik klaim mengetahui keinginan publik itu<br />

156<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!