07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Dalam konteks kebebasan, Bung Hatta pernah bilang bahwa kebebasan<br />

harus dibarengi dengan segenap tanggung jawab. Bagaimana kebebesan<br />

yang bertanggung jawab menurut pandangan Anda?<br />

Saya akan membahasnya secara sederhana saja. Tanggung jawab<br />

merupakan kesadaran terhadap kepentingan bersama. Perlu<br />

disadari bahwa selain diri kita, ada orang lain. Kita hidup berhubungan<br />

dengan orang lain. Orang lain mempunyai tata nilai dan<br />

tradisi sendiri. Maka jika<br />

seseorang hendak mengekspresikan<br />

kebebasannya,<br />

Di dalam Islam, ada wilayah-wilayah<br />

yang sesungguhnya memerlukan<br />

secara prosedural, idealnya partispasi publik. Saya tidak<br />

dia bertanya dulu kepada mempersoalkan apakah nama bagi<br />

orang lain apakah hak dan perlunya partisipasi publik itu disebut<br />

kepentingannya terganggu sekular atau agama. Bagi saya, seluruh<br />

atau tidak. Sebab kebertanggungjawaban<br />

itu ter-<br />

menjadi persoalan-persoalan sekular.<br />

persoalan agama pada akhirnya<br />

letak dalam hubungannya Sebab, agama (Islam) merupakan<br />

tuntunan hidup di dunia bagi manusia<br />

dengan orang lain. Selain<br />

yang masih hidup dan bukan yang<br />

itu, persoalan tujuan tindakan<br />

kebebasan tersebut<br />

sudah mati (hudan li al-nâs), yang<br />

kemudian menjadi persoalanpersoalan<br />

publik.<br />

juga harus jelas dalam konteks<br />

dan kaitan dengan kepentingan<br />

bersama.<br />

Dalam ajaran Islam ada sebuah Hadits yang menyatakan “lâ<br />

yu’minu ahadakum hattâ yuhibba li akhîhi mâ yuhibbu li nafsih”<br />

(tidak beriman seseorang kecuali ia bisa mencintai sesama sebagaimana<br />

ia mencintai dirinya sendiri). Paralel dengan semangat yang<br />

tercermin dalam Hadits tersebut, kita juga bisa mengembangkan<br />

Abdul Munir Mulkhan –<br />

155

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!