07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

menentukan hingga pada pemilu 1955 partai-partai Islam gagal<br />

meraih suara mayoritas dan hanya meraup 42 persen suara.<br />

Tahun 1957 BKKI (Badan Kongres Kebatinan seluruh Indonesia)<br />

di bawah kepemimpinan Mr. Wongsonegoro mendesak<br />

presiden Soekarno agar mengakui secara formal kebatinan setara<br />

dengan agama. Konstelasi politik inilah yang mendorong Depag<br />

untuk, pada 1961, mengajukan definisi “agama”. Suatu “agama”,<br />

menurut definisi itu, harus memuat unsur-unsur ini: kepercayaan<br />

pada Tuhan Yang Maha Esa, nabi, kitab suci, umat, dan suatu sistem<br />

hukum bagi penganutnya. Tentu saja, dengan definisi seperti<br />

itu, banyak kelompok kepercayaan, kebatinan, atau kelompokkelompok<br />

masyarakat yang masih mempertahankan adat-istiadat<br />

dan praktik-praktik religi lokal, seperti animisme, dinamisme, dan<br />

lainnya tidak tercakup di dalamnya, sehingga mereka digolongkan<br />

sebagai orang yang “belum beragama” dengan seluruh konsekuensi<br />

sosial politisnya.<br />

Dengan kewenangan yang sangat besar yang diberikan oleh<br />

UU di atas, dan dengan lembaga Bakor PAKEM yang tersebar di<br />

seluruh wilayah, posisi negara Orde Baru sangat kuat dan menentukan.<br />

Apalagi pasal 4 UU No 1/PNPS/1965 memasukkan “delik<br />

agama” sebagai pasal 156a ke dalam KUHPidana, yang mengancam<br />

hukuman pidana selama-lamanya lima tahun penjara bagi<br />

mereka yang melakukan “penodaan dan penyalahgunaan” agama<br />

maupun menyebarkan paham ateisme. Pada masa reformasi pasca-Orde<br />

Baru, “pasal karet” ini bahkan sempat diusulkan untuk<br />

diperluas cakupannya, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan<br />

terjadi overcriminalizastion terhadap agama! Sementara itu, keberadaan<br />

Bakor PAKEM juga terus dipertahankan pasca-Orde Baru.<br />

Sebagian dari tugas utama PAKEM dicantumkan dalam UU No.<br />

<strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong>: Catatan Pengantar –<br />

xxiii

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!