07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

lain untuk menuntun warganya mencapai moralitas yang salah satunya,<br />

dan terutama, bersumber dari agama. Dalam menciptakan<br />

sebuah sistem pemerintahan yang ideal, dan demokratis, menurut<br />

hemat saya, nama menjadi tidak penting. Yang penting dalam merumuskan<br />

pemerintahan yang adil adalah lebih pada substansinya.<br />

Dan al-Qur’an seharusnya menjadi sebuah pedoman moral, bukan<br />

landasan formal untuk mendirikan negara Islam.<br />

Seperangkat tata nilai etika yang bersumber dari tuntunan al-<br />

Qur’an dapat dijadikan sebagai pedoman dasar yang harus dipraktikkan<br />

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Seperangkat<br />

tata nilai yang dimaksud seperti kejujuran dan tanggung jawab (alamânah),<br />

keadilan (al-‘adâlah), persaudaraan (al-ukhûwah), kemajemukan<br />

(al-ta‘addudiyah), persamaan (al-musâwah), permusyawaratan<br />

(al-syûrâ), perdamaian (al-silm), kebebasan (al-hurriyah) dan<br />

kontrol sosial (amr ma‘rûf nahy munkar). Mereka yang menganut<br />

pola pemikiran ini—seperti semua intelektual Muslim dalam buku<br />

ini—merasa tidak perlu mendirikan negara Islam, apalagi memformalisasikan<br />

syariat Islam dalam bentuk hukum positif.<br />

Mengingat betapa sensitifnya tiga paham itu, mungkinkah cara ucap<br />

baru untuk tiga kata itu?<br />

Banyak aktivis Islam memikirkan itu. Maka munculah istilahistilah<br />

kebangsaan untuk sekularisme, kebebasan untuk liberalisme,<br />

dan kemajemukan untuk pluralisme. Kita bicara kebangsaan,<br />

kebebasan, dan kemajemukan tanpa menyebut istilah sekularisme,<br />

liberalisme, dan pluralisme. Saya sebenarnya setuju dengan Cak Nur<br />

bahwa istilah-istilah itu (sekularisme, liberalism dan pluralisme) sudah<br />

mempunyai banyak muatan emosional, dan menggunakannya<br />

lxviii<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!