07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Jadi persoalannya lebih pada ketidaktegasan pemerintah. Lantas bagaimana<br />

dengan pengaruh gerakan-gerakan transnasional Islam di<br />

tengah masyarakat beserta agenda mereka yang berusaha diterapkan<br />

di semua negara yang berpenduduk Islam?<br />

Kemarin saya berbicara di Singapura, di National University of<br />

Singapore (NUS). Kebetulan ada seorang researcher dari UI. Pada<br />

kesempatan itu, ia bertanya tentang Bank Syariah, karena di Singapura<br />

ternyata bank model ini juga sudah ada. Saya kemudian<br />

mengutip judul tulisan yang ditulis oleh Prof. Robert W. Hefner,<br />

Islamizing Capitalism. Bagi saya isinya bagus, tapi yang paling mengesankan<br />

adalah judulnya.<br />

Apa artinya Islamizing Capitalism<br />

di situ? Apakah kapi-<br />

membedakan atau memisahkan<br />

Sekularisasi adalah proses untuk<br />

talisme yang disubstansikan antara urusan agama dan urusan<br />

menjadi Islam? Kalau memang<br />

demikian, apa itu Is-<br />

tidak bisa dipisahkan begitu saja<br />

negara. Namun demikian keduanya<br />

lam dalam konteks tersebut? dengan sebuah garis demarkasi.<br />

Islam misalnya kita gambarkan<br />

sebagai sistem ekonomi lingkaran, akan selalu ada arsir di<br />

Ibaratnya, kalau kita membuat<br />

tengah yang saling beririsan.<br />

yang adil, yang tidak eksploitatif,<br />

yang transparan. Lalu,<br />

apakah Islamizing Capitalism berarti mengubah kapitalisme menjadi<br />

nilai-nilai Islam yang adil dan tidak eksploitatif, atau menarik<br />

kapitalisme ke dalam Islam, melabeli kapitalisme pada Islam dan<br />

sebagainya? Sementara kapitalisme – menurut pandangan yang kritis<br />

– cenderung eksploitatif, individualistis, dan berpihak kepada<br />

modal. Saya sendiri cenderung memaknai Islamizing Capitalism,<br />

Ahmad Suaedy –<br />

209

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!