07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

menekankan agar kita tidak terjebak pada masalah label. Substansi<br />

lebih penting daripada simbol.<br />

Saat ini kecenderungan memasukkan agama ke ruang publik makin<br />

kental, terutama bila dikaitkan dengan fenomena gerakan fundamentalisme<br />

yang makin menguat. Apakah upaya yang perlu kita lakukan<br />

agar agama tidak dipersepsi sebagai ancaman?<br />

Memang kita dihadapkan pada tantangan perkembangan dunia<br />

keagamaan yang seolah-olah lebih menambah problem daripada menawarkan<br />

solusi pada kehidupan masyarakat modern yang menghadapi<br />

berbagai krisis. Pada mulanya kita menaruh harapan pada<br />

fenomena apa yang disebut<br />

sebagai kebangkitan agamaagama<br />

dalam beberapa dasa-<br />

berakibat peminggiran dan<br />

Suatu kebijakan jangan sampai<br />

warsa terakhir. Namun kehadiran<br />

gerakan fundamentalis-<br />

negara betapapun sedikit jumlahnya.<br />

penyingkiran segolongan warga<br />

me agama-agama membuat Sebab pada akhirnya yang dituntut<br />

kita menjadi bertanya-tanya dari negara, pada tingkat apapun,<br />

karena yang muncul kemudian<br />

penajaman konflik aki-<br />

kebijakan yang membawa kebajikan<br />

pusat maupun daerah, adalah<br />

bagi semua warga negara.<br />

bat penganut-penganut agama<br />

berlomba dalam pengentalan<br />

identitas kelompok yang bersifat eksklusif. Maka yang terjadi<br />

tidak jarang saling menafikan hak hidup orang lain secara utuh dan<br />

penuh. Masing-masing pihak cenderung mempergunakan pendekatan<br />

hitam-putih dalam menjawab masalah-masalah yang mereka hadapi,<br />

dan tidak jarang terjebak dalam sikap apriori dan tidak toleran.<br />

Djohan Effendi –<br />

391

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!