07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

ra komunis. Mereka menerapkan sekularisme dan sungguh-sungguh<br />

menyingkirkan agama. Saat diterapkan sekularisme di Prancis<br />

banyak suster dan pastor terbunuh. Pengalaman sekularisme yang<br />

lebih tidak manusiawi lagi di Uni Soviet misalnya. Dan Turki,<br />

negara itu masuk ke wilayah yang terkait dengan keagamaan secara<br />

langsung. Negara turut campur secara aktif pada pengaturan<br />

agama secara sekular. Misalnya, azan dari bahasa Arab diganti<br />

menjadi bahasa Turki, mengganti huruf Arab dengan huruf Latin,<br />

mengharamkan simbol-simbol keagamaan di ruang publik seperti<br />

jilbab pada pegawai negeri, mendorong penggunaan pakaian Barat<br />

daripada tradisinya sendiri, dan seterusnya. Sekarang tak banyak<br />

negara yang masih menerapkan sekularisme dalam pengertian itu.<br />

Perkembangan sekularisme sekarang lebih “bersahabat” dengan agama,<br />

yang biasa disebut religiously friendly secularism, sekularisme<br />

yang secara agama bersahabat.<br />

Karenanya tidak otomatis sekularisme berimplikasi pada decline<br />

of religion. Di beberapa negara, kata sekularisme merupakan<br />

hal yang positif, seperti di India. Mereka tegas sekali mengatakan<br />

bahwa India itu negara yang menganut dan mengembangkan sekularisme.<br />

Di India pula ada Center for Study of Society and Secularism<br />

di Mumbai yang didirikan oleh seorang pemikir Muslim<br />

India, Asghar Ali Engineer. Walaupun negara itu mayoritas Hindu,<br />

ia menyosialisasikan sekularisme di lingkungan lslam.<br />

Jadi, sekularisme tidaklah berarti mengecilkan peranan agama.<br />

Sekularisme yang lebih friendly memberikan agama tempat<br />

atau bagian yang pantas untuk agama. Artinya, hal-hal yang tidak<br />

pantas untuk agama tidak boleh diurus oleh agama. Inilah yang<br />

kemudian disebut sebagai segregasi ruang publik dan ruang privat<br />

untuk konteks agama. Model ini terjadi di Amerika Serikat yang<br />

lxx<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!