07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Tapi, maaf, di sana kan tidak ada “uang”nya. Intinya, saya ingin<br />

mengatakan bahwa hendaknya masalah sosial diselesaikan dengan<br />

cara sosial juga, yaitu dengan mempertimbangkan HAM.<br />

Kembali ke soal negara. UU PNPS diturunkan dengan pembentukan<br />

Bakorpakem, yang unsurnya terdiri dari Depag, Kejagung, dan<br />

Polisi. Bagaimana negara bisa sedemikian jauh mencampuri urusan<br />

keyakinan keagamaan? Lantas bagaimana Anda melihat posisi sekularisme<br />

di Indonesia dengan adanya institusi ini?<br />

Menurut saya, Bakorpakem bertentangan dengan konstitusi.<br />

Konstitusi kita sudah jelas meletakkan negara dalam posisinya<br />

yang pas, begitu juga agama. Kita tidak perlu mengatakan bahwa<br />

Bakorpakem bertentangan dengan sekularisme, tapi bertentangan<br />

dengan konstitusi. Inilah yang saya maksud dengan undang-undang<br />

yang harus dihapus atau tidak diberlakukan demi konstitusi<br />

(UUD 1945). Karena ada problem yang sangat mendasar, pertama<br />

UU PNPS dan Bakorpakem membedakan warga negara. Itu<br />

jelas diskriminatif dan bertentangan dengan HAM. Kedua, negara,<br />

melalui badan ini, mencampuri urusan agama dalam pengertian<br />

keyakinan. Kalau mengatur dalam arti pergaulan, saya kira<br />

masih bisa, misalnya gereja tidak boleh dibangun seratus meter<br />

dari masjid atau sebalikya. Karena itu berkaitan dengan keindahan<br />

kota dan lain sebagainya. Jadi, aturannya masuk akal. Kemudian<br />

ada juga aturan SKB dua menteri atau, sekarang, Peraturan Bersama<br />

(Perber) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, yang<br />

di antaranya menyatakan kalau ada kelompok agama yang tidak<br />

punya atau belum mempunyai tempat ibadah maka pemerintah<br />

harus menyediakan fasilitas, meskipun itu sementara. Bagi saya,<br />

198<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!