07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

prasangka dengan melabelkan stereotip-stereotip terhadap agama<br />

atau paham lain yang berbeda tanpa terlebih dahulu memahami<br />

dengan baik apa sebenarnya. Untuk itu, yang sekarang kita lakukan,<br />

sebagaimana juga lembaga-lembaga seperti Interfidei, antara<br />

lain, mengambil alih peran yang seharusnya dilakukan oleh Depag<br />

yang tidak berjalan atau malah yang amburadul. Ini tantangan<br />

perkembangan masyarakat plural serta dialog dan kerjasama antaragama<br />

ke depan.<br />

Jika selama ini menurut Anda pemerintah, dalam hal ini Depag, tidak<br />

dapat berperan memfasilitasi warga untuk dialog antar-agama dan keyakinan,<br />

lalu rumusan praktis dan strategis seperti apa yang nantinya<br />

dapat menjamin dan melindungi hak-hak dan kebebasan sipil dalam<br />

beragama sehingga tidak terulang terus kasus-kasus serupa – yang mencabut<br />

hak-hak dan kebebasan warga yang disebabkan perbedaan aliran<br />

atau, misalnya, alasan bahwa di sini bukan mayoritas Kristen sehingga<br />

tidak boleh mendirikan gereja, dan seterusnya?<br />

Pada hematnya, perlu dipertanyakan bagaimana negara ini memahami<br />

pluralitas agama di masyarakat? Sebab, jika diperhatikan,<br />

negara lebih banyak terjebak dalam soal fisik. Artinya, negara sebenarnya<br />

mengetahui dan sadar bahwa masyarakat kita plural, baik<br />

dalam agama maupun etnis. Tetapi ketika interaksi terjadi di antara<br />

satu dengan yang lainnya, dari situ negara bukan berupaya menyikapi<br />

secara lebih serius dalam mengatasi persoalan yang ditimbulkannya,<br />

justru mulai memperhitungkan kepentingan-kepentingan yang dapat<br />

dimanfaatkan secara politis. Coba Anda bayangkan, ketika saya<br />

ikut hearing di DPR terkait dengan soal hak-hak minoritas, kemudian<br />

terdapat pasal yang membicarkan tentang agama, yang pada<br />

Elga Sarapung –<br />

451

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!