07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

berada di kompleks Istana. Bagi mereka yang berpaham sekularis,<br />

kehadiran Departemen Agama atau keberadaan sebuah masjid di<br />

sekitar Istana tentu merupakan anomali.<br />

Bahwa sekularisme bukan jawaban bagi persoalan Indonesia juga<br />

tampak pada perilaku sebagian besar politisi kita. Dalam situasi<br />

‘non-politis,’ bisa saja mereka menganut dan bersedia memperjuangkan<br />

sekularisme. Akan tetapi, ketika memasuki ranah politik,<br />

mereka malah seringkali melakukan penyesuaian di sana-sini. Tidak<br />

pernah akan ada politisi, dewasa ini, di era pemilihan presiden<br />

langsung, yang secara terang-terangan berani mengatakan bahwa<br />

kalau dirinya terpilih menjadi presiden akan menjadikan negara<br />

ini sebagai negara sekular. Jika itu ia lakukan, menurut saya, dia<br />

pasti tidak akan terpilih. Pasar politik negeri ini pasti akan menolaknya.<br />

Kalau kita percaya dengan demokrasi, mari kita tanyakan<br />

ke penduduk Indonesia (melalui referendum), maukah republik ini<br />

dijadikan negara sekular? Saya kira jawabannya negatif.<br />

Demikian juga, melalui proses yang sama, kita bisa bertanya<br />

apakah kita bersedia menjadikan negeri ini negara agama? Jawabannya<br />

juga saya kira kurang lebih sama. Baik negara sekular atau<br />

negara agama sama-sama bukan jawaban bagi persoalan Indonesia.<br />

Kita seharusnya berani bertanya, apa substansi negara sekular<br />

dan negara agama. Apa itu negara sekular dan negara Islam? Kita<br />

lihat dulu substansinya.<br />

Sejak awal berdirinya negara ini, Islam sudah terakomodir<br />

dalam berbagai undang-undang, seperti perkawinan, waris, wakaf<br />

dan sebagainya. Karena itu, menurut hemat saya, kalau ada orang<br />

yang menghendaki agar negara sama sekali tidak mengatur persoalan<br />

keagamaan, itu bukan sikap yang bijaksana. Meski begitu, saya<br />

274<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!