07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

ada di Indonesia kepada kualitas yang pantas dihargai. Depag seharusnya<br />

mulai terbuka dengan kenyataan bahwa jumlah aliran di<br />

masing-masing agama kian marak. Bahkan, kalau kita mau benarbenar<br />

realistis dalam konteks menjamin dan melindungi kebebasan<br />

beragama, pemerintah juga harus mulai mengakomodir bukan saja<br />

agama-agama yang sudah tumbuh berkembang sebelumnya, yang di<br />

dalamnya terdiri dari pelbagai agama suku, tetapi juga agama-agama<br />

dari luar seperti Bahai, Sikh, Yahudi dan lainnya agar dapat saling<br />

hidup berdampingan di negeri ini. Tetapi dengan catatan seperti<br />

yang saya katakan tadi, berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan<br />

sebelumnya, yakni perihal masih demikian lemahnya pemerintah<br />

menyikapi semua ini dengan serius.<br />

Fungsi Depag sebagai institusi pemerintah adalah mengupayakan<br />

kesempatan dan ruang-ruang konsultatif bagaimana agar masyarakat<br />

memahami keberadaan kelompok-kelompok agama atau kepercayaan<br />

lainnya secara terbuka. Pada saat yang sama Depag juga mengupayakan<br />

bagaimana agar kelompok-kelompok agama atau kepercayaan<br />

dapat memahami bahwa keberadaan mereka masing-masing tidak<br />

lepas dari kehidupan sosial-budaya masyarakat Indonesia yang plural,<br />

dan kebebasan beragama di Indonesia seyogianya ditempatkan<br />

dalam realitas atau konteks tersebut.<br />

Pandangan semacam itu sangat relevan untuk dikedepankan,<br />

karena kebebasan untuk memeluk agama dan keyakinan apapun<br />

menjadi hak manusia yang hakiki, tanpa harus dibatasi hanya pada<br />

enam agama. Pada sisi lain, tidak ada ketentuan tertulis dalam konstitusi<br />

bahwa negara mengakui enam agama saja. Padahal jaminan<br />

negara atas kebebasan warga negara untuk memeluk agama, apapun<br />

agama dan kepercayaannya, sangat jelas tertuang dalam pasal 29,<br />

448<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!