07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Sehubungan dengan ini, ada beberapa hal yang ingin saya<br />

kemukakan. Pertama, wajar dan sah-sah saja apabila umat berpikir<br />

bahwa agamanya yang terbaik. Konsili Vatikan II, misalnya,<br />

sekalipun menyatakan bahwa ada keselamatan di luar gereja, tetap<br />

saja berpikir bahwa semua orang diselamatkan melalui Kristus.<br />

Orang-orang non-Kristen<br />

yang diselamatkan, sadar<br />

Apabila kita berbicara tentang<br />

atau tidak, mereka itu semua interpretasi Pancasila, semua<br />

diselamatkan oleh Kristus. kontribusi harus berdasarkan<br />

Mereka itu adalah anonymous<br />

Christians, konsep ini kita harus menjaga kebhinekaan tapi<br />

Bhinneka Tungal Ika. Dalam arti bahwa<br />

diajarkan Karl Rahner. Menurut<br />

Hans Kung, dalam hal sebaliknya memelihara persatuan<br />

tidak mengancam persatuan; dan<br />

keselamatan, Konsili Vatikan tapi tidak membunuh kebhinekaan.<br />

Jadi, bagi saya, pluralisme adalah<br />

II tetap membedakan antara<br />

Kristen dan non-Kristen.<br />

keberagaman dalam suatu negara<br />

yang tidak dapat dihilangkan<br />

Untuk dapat diselamatkan<br />

sampai kapanpun.<br />

orang Kristen hanya perlu<br />

menjadi orang Kristen biasa-biasa<br />

saja (ordinary Christian), sedangkan bagi non-Kristen untuk<br />

dapat diselamatkan mereka harus menjadi sangat saleh dalam<br />

agama mereka (extraordinary) seperti menjadi imam atau ulama.<br />

Artinya, tetap saja ada semacam superior code di sini.<br />

Karena itu, hal ini tidak boleh dipermasalahkan. Bahkan ketika<br />

umat berpikir keselamatan hanya ada dalam agamanya. Itu adalah<br />

hak kepercayaannya yang tidak bisa diganggu-gugat. Kalau kita<br />

mau jujur, setiap kita pun menganggap agama kita yang paling<br />

baik. Setuju dengan pluralisme agama tidak berarti kita menganggap<br />

semua agama sama, seperti yang sudah saya jelaskan di atas<br />

Benjamin F. Intan –<br />

369

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!