07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

an mutlak. Tapi boleh jadi kita tidak pernah sampai kepada yang<br />

mutlak itu. Di saat kita belum sampai kepada yang absolut maka<br />

kita berada dalam dimensi yang relatif. Justru dengan kesadaran<br />

yang seperti itu kita membutuhkan kritik, pengecekan ulang yang<br />

terus-menerus, dan itulah yang menjadi wilayah ilmu. Jadi setiap<br />

saat kita perlu merekontruksi ilmu guna mencapai idealitas tentang<br />

yang mutlak. Itulah relatif dalam pengertian saya.<br />

Pendeknya, menurut saya, tidak ada yang tidak relatif, kecuali<br />

Tuhan. Bahkan saya berpendapat bahwa pada fakta sosiologisnya<br />

al-Quran itu zhannî, tidak qath‘î. Sebab yang disebut sebagai qath‘î<br />

adalah jelas, tidak ada perbedaan. Sedangkan pada faktanya al-Quran,<br />

misalnya dalam susunan ayat-ayatnya, mengalami perdebatan<br />

yang panjang di antara para ulama tentang berbagai ayat di dalamnya.<br />

Apa jaminannya pengertian atau tafsir suatu ayat tetap dan<br />

tidak berubah sepanjang zaman hingga akhir masa? Kalau tidak<br />

ada jaminan kepastian tentang apa yang kita pahami – karena yang<br />

pasti hanya al-Quran sendiri dan bukan pemahaman atau tafsir atas<br />

suatu kitab – berarti itu zhannî. Sebab itu merupakan tafsir.<br />

Kalau semuanya relatif, lalu apakah kita tidak mempunyai konsep<br />

tentang yang universal?<br />

Apa sebenarnya yang disebut sebagai yang universal? Nilai-nilai<br />

kebenaran universal menurut saya ialah rumusan atau fakta tentang<br />

kebenaran yang bisa ditemui di sembarang tempat dan zaman. Namun<br />

begitu, rumusannya bisa berubah-ubah sesuai perkembangan<br />

zaman dalam dinamika sejarah. Batasan dalam suatu definisi tentang<br />

apa yang disebut universal tidak mungkin menunjuk fakta empiris<br />

dan fakta historis, kecuali untuk kepentingan sesaat. Karena jika<br />

Abdul Munir Mulkhan –<br />

161

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!