07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

saya ikuti khutbah-khutbah Jum‘at di AS, isinya ternyata sangat<br />

fundamentalis, tetapi mereka tidak bakal berani mengambil batu<br />

untuk melempar, melakukan pengrusakan fasilitas dan lain sebaginya.<br />

Karena siapa pun yang melakukan itu akan berhadapan dengan<br />

hukum. Di sini, ketegasan seperti itu sama sekali tidak terjadi.<br />

Itulah kenapa para aktivis interfaith dalam kasus kekerasan atas<br />

nama agama lebih menuntut penegakan HAM. Negara diminta untuk<br />

mengawal konstitusi, bukan berpegang pada fatwa MUI. Lantas<br />

apakah efektif diseminasi pluralisme dan segala perdebatannya terus<br />

dilakukan sementara dalam level perundang-undangannya tidak pernah<br />

ada kepastian (paradoks konstitusi)?<br />

Sebenarnya kalau penegakan hukum hendak dilaksanakan di<br />

Indonesia secara konsekuen, maka siapapun yang melakukan kekerasan<br />

terhadap Ahmadiyah harus ditangkap, dipenjara dan dikenakan<br />

hukuman, titik! Tidak ada alternatif lain. Orang bisa saja bersikap<br />

eksklusif seperti pandangan-pandangan kebanyakan kiai di<br />

pedesaan, asal tidak melakukan kekerasan. Kenapa kiai-kiai desa<br />

bisa tidak sampai memancing warganya untuk bertindak anarkis<br />

menyikapi perbedaan, karena adanya kontrol dari masyarakat terhadap<br />

para kiai sendiri. Kalau seorang kiai juga ikut mengambil<br />

batu dan melemparkannya ke gereja, bisa dipastikan kalau kemudian<br />

ia akan termarginalkan dan “tidak laku”. Makanya pusat kekerasan<br />

itu berada di kota dan para kiai yang melakukannya adalah<br />

kiai kota.<br />

132<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!