07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Bagaimana Anda melihat fenomena transnasionalisme Islam dalam<br />

membentuk radikalisme dan konservatisme agama di negeri ini? Apakah<br />

fenomena ini benar-benar bermasalah sehingga kita harus melihatnya<br />

secara serius?<br />

Ya, tentu bermasalah. Sekali lagi, ini soal ketegasan pemerintah.<br />

Di Malaysia tidak ada Hizbut Tahrir. Mereka anti-demokrasi. Di<br />

sana, mereka tidak bisa berkembang, karena menurut pemerintah<br />

kelompok ini bertentangan dengan konstitusi dan ingin mendirikan<br />

kekuasaan sendiri. Di Singapura pun demikian. Di negara-negara<br />

yang pemerintahnya kuat, saya tidak ingin mengatakan otoriter,<br />

meskipun dua negara itu otoriter, Hizbut Tahrir tidak bisa masuk.<br />

Di Timur Tengah juga Hizbut Tahrir tidak bisa berkembang. Hanya<br />

di sini mereka bisa hidup, karena pemerintahnya tidak berani<br />

berdebat dengan mereka. Bagi saya ini masalah serius.<br />

Ahmadiyah yang secara konstitusional tidak mengganggu, karena<br />

dia punya keyakinan sendiri, cenderung tidak mendapatkan<br />

pembelaan dari negara. Namun demikian, kalau Ahmadiyah bersikap<br />

ekslusif, kita pun harus mengkritiknya. Kalau Ahmadiyah<br />

mengeksploitasi umatnya, maka harus kita kritik, kalau perlu kita<br />

condemn. Tetapi Hizbut Tahrir tidak mengakui demokrasi, berarti<br />

dia tidak mengakui negara, atau eksistensi Indonesia. Karena itu,<br />

eksistensinya bisa dipersoalkan.<br />

Secara konstitusional, meskipun kita tidak harus melarang eksistensinya,<br />

sebuah kelompok yang tidak mengakui eksistensi negara,<br />

menurut saya, patut dipersoalkan oleh pemerintah (negara).<br />

Persoalan kita terutama dari sana. Karena kalau sewaktu-waktu dia<br />

memegang kekuasaan, pasti akan mengganti landasan dasar negara<br />

menjadi sesuatu yang selama ini mereka perjuangkan.<br />

208<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!