12.12.2012 Views

Desentralisasi Kesehatan 2007_FIX_TYO-1.pdf - Kebijakan ...

Desentralisasi Kesehatan 2007_FIX_TYO-1.pdf - Kebijakan ...

Desentralisasi Kesehatan 2007_FIX_TYO-1.pdf - Kebijakan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

36<br />

Penjelasan mengenai dana dekonsentrasi baru muncul pada PP<br />

No.07/2008. Hal ini menunjukkan bahwa dasar hukum dana<br />

dekonsentrasi memang masih baru. Keluarnya peraturan pemerintah<br />

yang jauh dari undang-undangnya (selang hampir empat tahun)<br />

menunjukkan bahwa dana dekonsentrasi memang belum jelas<br />

pelaksanaannya pada tahun 2004-<strong>2007</strong>.<br />

Peranan DAK<br />

Dalam konteks desentralisasi memang ada harapan untuk<br />

memindahkan model mekanisme penganggaran dari dana<br />

dekonsentrasi ke DAK seperti yang ditentukan oleh UU No.33/2004<br />

Pasal 108. Namun DAK “terkunci” karena tidak dapat dipakai untuk<br />

operasional berdasarkan peraturan pemerintah. Akibatnya terjadi<br />

sentralisasi penganggaran yang sebenarnya bertentangan dengan UU<br />

No.33/2004.<br />

Problem lain dengan DAK yaitu terjadi pembelian yang<br />

“dipengaruhi oleh pusat”. Proses penyusunan anggaran berdasarkan<br />

UU No.17/<strong>2007</strong> memungkinkan terjadinya duplikasi peran dalam<br />

menentukan spesifikasi atau kriteria teknis perencanaan. Peran DPR<br />

dalam hal ini cukup besar, meskipun DAK sudah mempunyai formula,<br />

tetapi DPR masih mampu melakukan negosiasi terutama di tahun-<br />

tahun awal pelaksanaan DAK, DPR menentukan ”spec” untuk<br />

pembelian mobil puskesmas keliling. Kemungkinan besar arti ”khusus<br />

dalam DAK” dikonotasikan adanya lobi dan negosiasi dengan pihak<br />

DPR.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!