03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Satu Tulisan Pendek<br />

atas Lima <strong>Puisi</strong> Panjang<br />

SUTARDJI CALZOUM BACHRI<br />

Tentu saja puisi tidak hanya mengandung puitika. Ia juga<br />

bisa mengandung kisah, sikap, opini, argumentasi, esai.<br />

Sajak-sajak Rendra, TS eliot, Pablo Neruda mengesankan<br />

adanya hal itu. Juga misalnya larik-larik semacam milik<br />

Chairil Anwar ini: “Kalau sampai waktuku/ Ku mau tak<br />

seorang kan merayu, dst.” opini dan eksprei puitik saling<br />

menyatu. Bibit esai bisa muncul di kepala dan hati pembacanya<br />

merenungkan: apakah hidup, apakah makna hidup<br />

seribu tahun lagi?<br />

Imajinasi (puisi) berinteraksi dengan fakta. Ilham puisi<br />

tidak muncul dari langit kekosongan lantas jatuh di atas<br />

kertas putih kosong di hadapan penyair.<br />

Menulis puisi adalah merespons fakta-fakta kehidupan,<br />

ayat-ayat kehidupan/peristiwa yang telah tertuliskan. <strong>Puisi</strong><br />

tidak ditulis di atas kertas kosong. Menulis puisi adalah<br />

menulis di atas tulisan. Mempertebal, menggarisbawahi<br />

tulisan kehidupan/peristiwa/makna yang telah ada atau<br />

yang sedang terjadi. <strong>Puisi</strong> yang mempertebal tulisan kehidup-<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

81

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!