03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Saya menemukan format tulisan yang bisa mewakili<br />

kegelisahan saya saat itu. Dilihat dari tingginya HITS di<br />

website puisi, saya merasa format tulisan itu juga diterima<br />

publik dengan antusias. Banyak rekan lain yang juga akan<br />

menuliskan opini dan puisi dalam format tulisan serupa.<br />

***<br />

Mei 2012, saya berjumpa dengan para penyair dan seniman<br />

satu generasi. Sudah lebih dari dua puluh tahun mereka<br />

hidup di dunia kepenyairan. Sebuah majalah puisi yang diberi<br />

judul Jurnal Sajak mereka kembangkan. Mereka adalah<br />

penyair Agus R. Sarjono, Acep Zamzam Noor, Ahmad<br />

Subhanuddin Alwy, Jamal D. Rahman, dan pendisain grafis<br />

Tugas Supriyanto. Dedikasi mereka pada puisi sudah dites<br />

oleh waktu.<br />

Saya menceritakan apresiasi saya atas Jurnal Sajak<br />

yang mereka buat. Saya juga membandingkannya dengan<br />

Poetry, A Magazine of Verse yg didirikan oleh Harriet Monroe<br />

di tahun 1912. Majalah Poetry bisa hidup panjang sampai<br />

100 tahun dan dianggap penting tentu karena banyak hal.<br />

Salah satunya, Poetry ikut menyerap dan mendinamisasi<br />

aneka “movement” dunia puisi yang hadir di aneka zaman.<br />

Mengikuti dinamika evolusi puisi di Amerika Serikat bisa<br />

dilakukan dengan membaca majalah itu dari waktu ke waktu,<br />

karena majalah itu memantulkan apa yang riel berkembang<br />

dalam evolusi puisi.<br />

Saya berargumen selayaknya di <strong>Indonesia</strong>, Jurnal Sajak<br />

memilih jalan seperti Poetry di Amerika Serikat. Satu yang<br />

bisa dilakukan, Jurnal Sajak juga menampung dan ikut<br />

mendinamisasi “movement” serupa. Idealnya Jurnal Sajak<br />

versi <strong>Indonesia</strong> tak hanya memuat karya terbaik penyair<br />

38 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!