03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sebagian atau banyak orang. Cinta Yuli pada Romi yang<br />

berlainan paham agama, bagaimana? Bila cinta telah<br />

memanggilmu/ ikutlah jalannya walau mungkin berliku/<br />

Dan bilamana sayapnya mendekapmu/pasrah dan<br />

menyerahlah/walau pedang yang bersembunyi di sayap<br />

itu/menghunusmu (hal. 56-57). Terkadang —dan betapa<br />

sering terjadi hunusan-hunusan itu. Di dunia fana ini:<br />

Agama Allah tak boleh kalah/ oleh cinta sesaat para remaja<br />

(hal. 72).<br />

Mau lagi? Cinta beda agama. Tidak juga mudah persoalannya.<br />

Dewi dan Albert hanya satu kasus saja. Bersahabat?/<br />

tak usah ditanya/ Cinta?/ nanti dulu, agama berbeda (hal.<br />

157). Tapi ikrar cinta tetap baka: Simpan bunga kering ini,<br />

Dewiku/ Sampai kau terbebas dari belenggu/ Kalau sampai<br />

waktunya nanti/kalau kita memang jodoh sejati/kirimlah<br />

bunga ini padaku kembali/ dan aku akan datang padamu/<br />

Aku janji! (hal. 156-157).<br />

Ingin yang tragis? Kisah cinta pahlawan devisa! Minah<br />

namanya. Hajat rumahtangga mengalahkan cinta-rindunya<br />

pada kehangatan keluarga. Pergilah ia mengadu nasib,<br />

semoga menjadi pahlawan devisa. Di Tanah Suci, manusia<br />

tetaplah juga bergelimang noda dan dosa. Dari dalam negeri<br />

saja, nestapa tak lupa menyiksa. Perusahaan tenaga kerja<br />

selalu bertingkah dan mencari celah. Uang sebegitu tiada<br />

arti/ dibanding gaji besar nanti (hal. 92). Gaji besar nanti<br />

tak kunjung tampak batang hidungnya. Di Saudi, burung<br />

yang terkurung di sangkar emas/masih tetap bisa bernyanyi/<br />

Tapi di rumah yang megah ini/ mulutku malah terkunci<br />

(hal. 99). Cinta anak dan suami tidak terperi; malah tragedi<br />

yang berujung mati.<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

107

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!