03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

disampaikan tinimbang pada cara penyampaian gagasan<br />

tersebut dalam puisi. Isi puisi lebih penting dari puisi itu<br />

sendiri. Gaus jelas bergulat dengan masalah-masalah krusial<br />

dan problematis seputar tema yang menjadi perhatiannya,<br />

dan tidak bergulat dengan cara penyajiannya dalam puisi.<br />

Peralatan puitik paling minimal pun —misalnya rima,<br />

metrum, asonansi, aliterasi— tak dimanfaatkannya dalam<br />

mengemu-kakan berbagai gagasan yang secara substansial<br />

menarik, penting, dan strategis, sehingga kita tidak mendengar<br />

nada musikal dalam puisi esainya. Kemampuan teknisnya<br />

memainkan rima dan metrum sebagaimana terlihat<br />

pada pantun-pantunnya, tak terlihat di sini. Demikian pun<br />

metafor tidak dieksplorasi sebagai alat penting untuk mengemukakan<br />

dimensi-dimensi emotif gagasan yang sesungguhnya<br />

sarat dengan aspek emosional itu. Dirumuskan<br />

dengan cara lain, puisi esai Gaus bukanlah arena tempat<br />

sang penulis bergulat dan bemain-main dengan bahasa,<br />

melainkan tempat sekaligus alat menyampaikan beberapa<br />

gagasan, gagasan mana sesung-guhnya cenderung normatif<br />

dan diskursif. Pun sebagai cerita, pilihan-pilihan cara<br />

berceritanya nyaris tak memberikan efek yang mengejutkan.<br />

Alur mundur yang digunakan, misalnya, tidak dimanfaatkan<br />

untuk menunda kisah yang mungkin jadi kejutan atau<br />

menguak misteri yang ingin diketahui pembaca.<br />

Pada hemat saya, semua itu menjelaskan bahwa Gaus<br />

memang seorang intelektual yang lebih banyak bergulat<br />

dengan gagasan dan masalah sosial-keagamaan. Bagi<br />

seorang intelektual, bagaimanapun gagasan lebih penting<br />

tinimbang estetika dalam menyampaikan gagasan itu<br />

sendiri. Estetika hanya boleh diambil sejauh tidak mengaburkan<br />

gagasan yang ingin disampaikan. Atau, gagasan tak<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

275

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!