03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

populer sejak H.B. Jassin menerbitkan bukunya yang<br />

terkenal, yakni Kesusastraan <strong>Indonesia</strong> Modern dalam<br />

Kritik dan Esei —yang kemudian diterbitkan berjilid-jilid.<br />

Sejak itu, karangan esai segera menjadi sesuatu yang biasa<br />

dalam khazanah karang-mengarang, khususnya sastra, di<br />

<strong>Indonesia</strong>.<br />

Sekalipun begitu, dengan membaca karangan-karangan<br />

yang termuat dalam buku Jassin tersebut, pengertian esai<br />

tidak cenderung menjadi jelas bagi pembaca. Hal ini bukan<br />

saja disebabkan karena H.B. Jassin tidak menuliskan dan<br />

menjelasterangkan apa yang disebut dengan esai, melainkan<br />

karena dalam karangan-karangan itu tidak begitu jelas<br />

mana yang disebut kritik dan mana yang disebut esai.<br />

Jika kita berpegang pada pengertian klasik dan<br />

mendasar dalam kritik sastra yakni “karangan bahasan/<br />

ulasan yang di dalamnya terdapat upaya penghakiman<br />

(judgement) terhadap suatu karya sastra”, maka pengertian<br />

kritik sastra dalam buku Kesusastraan <strong>Indonesia</strong> Modern<br />

dalam Kritik dan Esei relatif jelas. Yang belum jelas adalah<br />

pengertian esai itu sendiri. Karangan-karangan dalam buku<br />

itu tidak menyanggupkan kita untuk dapat memilah atau<br />

setidaknya merasai mana karangan yang berupa esai dan<br />

mana karangan yang bersifat kritik sastra. Apalagi jika<br />

diingat cukup banyaknya kritik sastra yang ditulis dalam<br />

bentuk esai.<br />

Tentu saja sebelum H.B. Jassin menerbitkan buku<br />

Kesusastraan <strong>Indonesia</strong> Modern dalam Kritik dan Esei<br />

karangan esai sudahlah banyak ditulis orang. Karangan<br />

masyhur Ki Hajar Dewantara, “Als Ik Netherlanden Was”<br />

(“Andai Aku Seorang Belanda”) yang membuat pemerintah<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!