03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ketika membaca karangan dan penjelasan Denny adalah<br />

bahwa muncul tarik-menarik antara “berita” dan “cerita.”<br />

Itulah tentunya yang diinginkannya: ia mengarang lima buah<br />

kisah yang ada kaitannya dengan berbagai isu sosial dan<br />

budaya, tetapi ia tidak ingin pembaca sekadar menikmati<br />

kisahnya. Ia juga menginginkan pembaca “lebih paham isu<br />

sosial.” Itulah hakikat catatan kaki yang disertakannya.<br />

Ketika Rendra dan F. Rahardi, misalnya, menulis puisi<br />

sosial, mereka juga tentunya menginginkan kita “lebih paham<br />

isu sosial” dan menawarkan pandangannya tentang isu tersebut.<br />

Namun, kedua penyair itu tidak menyertakan catatan<br />

kaki. Dalam salah satu sajak F. Rahardi tentang tuyul, ada<br />

kutipan dari kamus tentang definisi tuyul, dan itu bagi saya<br />

merupakan sejenis “catatan kaki” juga —yang dimasukkan<br />

ke dalam tubuh puisinya. 4 Berbeda dengan kedua penyair<br />

tersebut, Denny tidak cenderung mengejek atau menyalahkan<br />

satu pihak tetapi lebih menunjukkan adanya “ikhtiar<br />

perlawanan,” apa pun hasilnya.<br />

Hal itu antara lain menunjukkan bahwa karangan Denny<br />

bukan puisi perlawanan atau puisi sosial seperti yang selama<br />

ini kita pahami, tetapi sejenis puisi yang khas cara<br />

penulisannya, yang disebutnya puisi esai. Kita tahu bahwa<br />

di bidang fotografi ada yang disebut foto esai, yakni serentetan<br />

foto yang “berkisah” tentang suatu isu —biasanya tanpa<br />

catatan kaki dalam ujud seperti yang ditampilkan Denny<br />

dalam karangannya.<br />

Dalam ujud seperti yang dipilih Denny ini, puisi esai bisa<br />

menjadi pilihan bentuk bagi siapa pun yang memiliki<br />

4<br />

Baca F. Rahardi, Tuyul: Kumpulan Sajak 1985-1989, Pustaka Sastra: 1990.<br />

78 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!