03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pengantar<br />

Manusia Gerobak<br />

ELZA PELDI TAHER<br />

Terbitnya buku ini merupakan satu “hidayah” dalam<br />

hidup saya. Saya sebut “hidayah” karena menulis puisi<br />

tak ada dalam kamus hidup saya. Saya bukanlah penggemar<br />

puisi, tapi tiba-tiba saja melahirkan sebuah karya puisi. Saya<br />

bukan penikmat puisi, jarang membaca atau menonton<br />

pertunjukan puisi apalagi menikmati puisi sebagai sesuatu<br />

yang mencerahkan yang kemudian membuat saya “jatuh<br />

cinta” kepadanya. Kepustakaan saya di rumah lebih banyak<br />

diisi oleh buku-buku ilmu politik, sosial, teknologi atau bukubuku<br />

keagamaan. Bacaan yang berkaitan dengan sastra<br />

apa-lagi puisi sangatlah sedikit, bisa dihitung dengan jari.<br />

Buku-buku puisi yang menjadi legenda seperti Kahlil<br />

Gibran saya memang punya. Saya membelinya karena<br />

seperti yang sering dikatakan banyak orang karya mereka<br />

bagus dan menyentuh hati. Tapi setelah membacanya<br />

hampir sebagian besar saya tidak mendapatkan sesuatu<br />

yang bermakna di dalamnya. Buku Kahlil Gibran memang<br />

mempunyai keindahan dalam kata atau kalimat, tapi tidak<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

291

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!