03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tulisan yang berbeda dalam satu karya bukan sesuatu yang<br />

baru. Dalam hal ini mungkin sebaiknya ada sedikit<br />

perbandingan dengan karya Rendra. “Si Burung Merak” ini<br />

menulis puisinya, seperti diakuinya sendiri, dalam bahasa<br />

pamflet. Ini dilakukannya untuk merespons kenyataan sosial<br />

politik pada waktu itu. Ungkapan-ungkapannya lugas, sama<br />

sekali tidak rumit. Begitu mendengar, maksudnya langsung<br />

bisa ditangkap. Pesan politiknya tampak lebih diutamakan<br />

ketimbang estetika puisi.<br />

Denny menggali sumber kekuatan estetik jauh lebih<br />

dalam pada buku puisi esainya Atas Nama Cinta yang merupakan<br />

gugatan terhadap isu sosial dalam bingkai diskriminasi.<br />

Dalam konteks ini, kekuatan estetika dalam narasi akan<br />

merupakan jembatan emas untuk menyampaikan pengalaman<br />

emosional, sedangkan catatan kaki memperkuatnya<br />

dengan pengalaman intelektual. Dengan demikian, ditemukan<br />

satu titik temu untuk mencapai keseimbangan antara<br />

penghayatan dan pengertian.<br />

Dalam hal ini, pendekatan puisi esai Denny, yang merupakan<br />

upaya menyatukan pengalaman emosional dan rasional<br />

dalam sebuah karya, mungkin bisa dikatakan lebih<br />

dekat dengan teknik penyair Toeti Heraty dalam Calon<br />

Arang (Yayasan Obor <strong>Indonesia</strong>, 2000).<br />

Seperti yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma dalam<br />

pengantar buku ini, yang disebut karya “prosa lirik” oleh<br />

penulisnya sendiri, tak pelak lagi, ini adalah karya seorang<br />

pejuang feminisme. Di awal pengantarnya Seno menulis,<br />

“… setidaknya terdapat dua jalan menuju buku ini. Jalan<br />

pertama adalah tradisi Calon Arang. Jalan kedua, tentu<br />

kedudukan perempuan dalam puisi-puisi Toeti Heraty.”<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

331

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!