03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Sampai bagian 11, terhitung sudah enam kali, sapu<br />

tangan hadir. Pada kemunculan yang ketujuh, yaitu pada<br />

bagian 12, Fang Yin benar-benar telah berhasil berdamai<br />

dengan diri untuk mengusir hantu masa lalu. Ia mengawalinya<br />

dengan niat untuk melupakan kenangan bersama<br />

Kho yang terpatri di sapu tangan itu. Begitu sapu tangan itu<br />

terbakar dan menjadi seonggok debu, ia merasa yang<br />

terbakar adalah masa silamnya, deritanya yang panjang,<br />

cintanya pada Kho, cemburunya pada Rina, bahkan<br />

kemarahannya pada <strong>Indonesia</strong>. Terbakar sudah, bagai ritus<br />

penyucian diri.<br />

Demikianlah, api yang dalam mitologi lama dianggap<br />

sebagai ritus penyucian, pun akhirnya digunakan Fang Yin<br />

membakar saputangannya. Ketika Fang Yin bisa merampungkan<br />

proses berdamai dengan masa lalu, berguru pada<br />

pengalaman meski pahit, maka memori atau ingatan Fang<br />

Yin menjadi sesuatu yang lebih indah dan agung, dan bisa<br />

menjadi tilas pengingat bagi kita dan generasi mendatang,<br />

juga ‘gampang terbelah’ jika tak dirawat dan ditempatkan<br />

pada ruang semestinya<br />

Pada akhirnya, Fang Yin berhasil mengatasi dirinya dan<br />

lahir sebagai pribadi baru. Ia telah mampu mengatasi cengkeraman<br />

hantu masa lalunya, dengan membakar saputangan<br />

sebagai muaranya. Hanya saja, terdapat beberapa<br />

hal yang terasa janggal, yang menyimpan sederet pertanyaan<br />

terutama seputar saputangan yang tak lagi putih,<br />

bagaimana model dan teksturnya, adakah ia terbuat dari<br />

sutera Cina dan bergambar Naga, ataukah ada sesuatu yang<br />

istimewa yang di situ terdapat tulisan Kho-Fang Yin….<br />

Sepanjang puisi, saputangan seakan-akan hadir sebagai kata<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

121

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!