03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

konvensi dan inovasi. Tarik-menarik tradisi dan eksperimentasi<br />

sebagai gerakan pembaruan yang menyangkut bentuk<br />

dan isi tiada henti timbul-tenggelam menandai perjalanannya.<br />

Ingat saja Muhammad Yamin yang menawarkan<br />

soneta untuk menolak syair dan pantun. Dengan semangat<br />

yang sama, Sutan Takdir Alisjahbana (STA) dan para penyair<br />

Pujangga <strong>Baru</strong> mengusung konsep <strong>Puisi</strong> <strong>Baru</strong>. Meski mereka<br />

berhasil meneguhkan isi dan bentuk baru dalam puisinya,<br />

jejak pantun dan syair masih sangat kentara. Pertanggungjawaban<br />

estetik yang dirumuskan STA dan esai-esai<br />

penyair Pujangga <strong>Baru</strong> gagal dilesapkan dalam puisi-puisi<br />

mereka lantaran spirit pantun dan syair tidak mudah begitu<br />

saja dibenamkan.<br />

Konsep puisi baru penyair Pujangga <strong>Baru</strong> justru baru<br />

berhasil pada Chairil Anwar, meski ia tak merumuskan<br />

konsep estetiknya. Chairil lebih menekankan pada spirit,<br />

semangat, seperti disampaikan dalam esainya, ”Hopplaa!”<br />

Dikatakan, ”Pujangga <strong>Baru</strong> sebenarnya tidak membawa apaapa<br />

dalam arti penetapan-penetapan kebudayaan. Sekarang:<br />

Hopplaa! Lompatan yang sejauhnya. Sesudah masa mendurhaka<br />

pada Kata kita lupa bahwa Kata adalah yang menjalar<br />

mengurat, hidup dari masa ke masa, terisi pada dengan<br />

penghargaan, Mimpi Pengharapan, Cinta dan Dendam<br />

manusia. Kata ialah Kebenaran!!! Bahwa kata tidak membudak<br />

pada dua majikan, bahwa Kata ialah These sendiri!”<br />

Kredo Sutardji Calzoum Bachri pada dasarnya merupakan<br />

pertanggungjawaban estetik atas spiritnya mengembalikan<br />

kata pada mantra. Dikatakan Ignas Kleden, sebagai ”rencana<br />

kerja seorang penyair; sebagai suatu program, desain,<br />

dan bahkan tekad”. Langkah para sastrawan yang disebut-<br />

326 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!