03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

istilah sastra kontekstual yang pernah menjadi perdebatan<br />

hebat pada tahun 1980-an yang dimotori oleh Arief Budiman<br />

dan Ariel Heryanto.<br />

Dengan penuh gairah kutanyakan hal di atas kepadamu,<br />

sebagai proses penegasan atas pertanyaan umum yang<br />

menurutku penting dijawab, walaupun fiksi dan fakta pada<br />

akhirnya tergantung siapa yang mengabarkan dan mengapa<br />

harus dikabarkan. Fakta bisa menjadi fiksional ketika<br />

dikabar-ulang kepada yang lain. Bukankah dalam bentuk<br />

ucapan begitu terbatas kita mengungkapkan dari yang kita<br />

lihat dan simak? Seperti juga para sejarawan yang<br />

mengontruksi realitas. Mereka juga perlu imaji dan katakata<br />

untuk menyampaikan kejadian kepada khalayak. Dan<br />

imaji lahir dari fiksionalitas itu. Di sisi lain, yang awalnya<br />

fiksi malah sering dianggap nyata bahkan mengancam<br />

untuk otoritas tertentu. Kita bisa melihat bagaimana<br />

Pramoedya Ananta Toer semasa hidupnya dianggap<br />

mengancam pemerintah sehingga keluar masuk penjara<br />

hanya gara-gara ia menulis fiksi? Ibu-ibu ikut menangis<br />

ketika menonton sinetron yang menyayat hati, padahal<br />

mereka tahu betul bahwa yang ditontonnya adalah fiksi. Tapi<br />

tangisan ibu-ibu pencinta sinetron adalah kenyataan.<br />

Mereka terhanyut ke dalam suasana. Nah, dari situ aku<br />

mulai mahfum mengapa dirimu lebih tertarik untuk<br />

memakai media sastra.<br />

Bung Denny, terlepas dari sisi kualitas yang kau tawarkan<br />

di dalam puisi-puisimu, aku benar-benar sangat mengapresiasi<br />

kerja kebudayaan yang telah dilakukan. Sudah<br />

sepantasnya aktivis sepertimu bisa memperhatikan dan ikut<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

137

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!