03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

erfikir vertikal melainkan dapat pula berpikir lateral 20 serta<br />

memiliki hubungan subjek–objek yang tidak saling<br />

meniadakan.<br />

Dilihat dari perspektif ini, pada dasarnya, semua percobaan<br />

(baca: upaya) baru dalam wacana pemikiran cenderung<br />

ditulis dengan menggunakan bentuk esai. Karangan Edward<br />

Said Orientalism, misalnya, termasuk dalam karangan esai<br />

karena kepribadian dan subjek(tivitas) penulis tetap membayang<br />

hampir di semua halaman, sementara objek yang<br />

dibicarakan tidak pernah diabaikan atau berubah menjadi<br />

rekaan. 21 Ia dengan leluasa bermain-main dengan model,<br />

eksperimen, catatan-catatan dan gagasan. Sebagaimana<br />

lazimnya berfikir lateral yang mencoba ke luar dari kebekuan<br />

suatu sistem tertentu, karangan Edward Said juga mencoba<br />

keluar dari kebekuan sistem wacana orientalis. Contoh ini<br />

dapat diperpanjang dengan misalnya buku-buku Franz<br />

Fanon yang mengilhami kajian Postkolonial serta bukubuku<br />

Benedict Anderson mengenai nasionalisme 22 yang<br />

menantang pandangan baku (dan beku) mengenai nasional-<br />

20<br />

Untuk pengertian berpikir Lateral dan vertikal, lihat Edward de Bono. Berfikir<br />

Lateral (terj. Sutoyo, editor Herman Sinaga). Jakarta; Erlangga. 1987.<br />

21<br />

Dalam pendahuluan bukunya, Edward Said dengan tegas menyatakan bahwa ia<br />

sebagai subjek pengamat tidak pernah hendak meniadakan diri sebagaimana<br />

lazim dalam penulisan ilmiah. Sedikit contohnya adalah “Sebagian besar dari<br />

saham pribadi dalam kajian ini berasal dari kesadaran saya sebagai seorang ’Timur’,<br />

sebagai seorang anak yang tumbuh di dua koloni Inggris. Seluruh pendidikan<br />

saya, di dua koloni tersebut … dst. Lihat Edward W. Said. Orientalisme (terj.<br />

Asep Hikmat). Bandung: Penerbit Pustaka, 1994, h. 33.<br />

22<br />

Buku ini dibuka dengan “Perhaps without being much noticed yet, a fundamental<br />

transformation in the history of Marxism and Marxist movements is upon us…<br />

dst.” Tidaklah lazim buku ilmiah dibuka dengan kata “mungkin” atau “boleh jadi”.<br />

Lihat Benedict Anderson, Imagined Communities. London, New York: Verso, 1991<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!