03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dalam puisi sebagai cara mengemukakan suatu gagasan,<br />

bahwa cerita tak hanya bisa dikemukakan lewat prosa<br />

(cerita pendek, novelet, atau novel), melainkan juga lewat<br />

puisi.<br />

Sebagaimana kita tahu, cerita (fiksi) merupakan unsur<br />

penting dalam syair Melayu-<strong>Indonesia</strong>. Banyak contoh<br />

dapat dikemukakan. Bahkan syair yang mengambil tema<br />

diskursif pun, tak lepas dari cerita (fiksi). Cukuplah di sini<br />

disebutkan satu contoh: Syair Siti Sianah karya Raja Ali Haji<br />

dari abad ke-19. 6 Karya pujangga asal pulau Penyengat,<br />

Kepulauan Riau, ini berisi pelajaran ilmu fiqih (dan akhlak),<br />

tentang tata cara wudu, shalat, puasa, dan seterusnya.<br />

Untuk menyampaikan pelajaran ilmu fiqih tersebut, Raja<br />

Ali Haji menggunakan fiksi. Alkisah, para perempuan dalam<br />

zawiyah —semacam majelis taklim sekarang— mendiskusikan<br />

tentang masalah ibadah, mulai wudu sampai haji. Karena<br />

tidak bisa menjawab seluruh pertanyaan, maka mereka<br />

sepakat mengundang seorang ustazah untuk menjawab<br />

sejumlah pertanyaan seputar ilmu fiqih. Maka berangkatlah<br />

utusan mereka mengundang dan menjemput Siti Sianah,<br />

sang ustazah. Melalui tokoh Siti Sianah inilah, pelajaran<br />

ilmu fiqih dan akhlak —terutama berkaitan dengan perempuan—<br />

disampaikan. Setelah pengajian selesai, suami Siti<br />

Sianah datang menjemput. “Paduka kakanda dibawa bertakhta,”<br />

tulis Raja Ali Haji melukiskan kedatangan suami<br />

itu. Dan, tulis sang pujangga pula, dia datang “berkuda putih<br />

semberani”. Kisah ini dilengkapi dengan adegan romantis<br />

6<br />

Lihat Abu Hassan Sham (editor), <strong>Puisi</strong>-puisi Raja Ali Haji (Kuala Lumpur:<br />

Dewan Bahasa dan Pustaka, 1993), h. 401-402.<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

277

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!