03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Isu Diskriminasi<br />

dalam <strong>Puisi</strong> <strong>Esai</strong><br />

DENNY JA<br />

“Kita di <strong>Indonesia</strong>, tidak di Amerika.<br />

Di sini agama di atas segala Tak terkecuali cinta remaja.”<br />

“Ayo Yuli, sihir hatimu. Katakan cinta kalahkan segala.”<br />

Itu dua cuplikan puisi esai “Romi dan Yuli dari Cikeusik.”<br />

Romi anak pengurus Ahmadiyah, paham yang dianggap<br />

sebagian ulama menyimpang dari ajaran Islam. Sementara<br />

Yuli anak pengurus organisasi Islam yang dianggap garis<br />

keras, anti-Ahmadiyah. Dua sejoli ini saling jatuh cinta<br />

terlepas dari perbedaan paham agama keluarga mereka.<br />

Yuli mulai ragu. Ayah dan Ibu mengatakan Kedudukan<br />

agama di atas cinta remaja. Tapi cintanya pada Romi begitu<br />

tinggi. Ia juga menyadari Romi tidak pernah meminta<br />

menjadi anak pengurus Ahmadiyah. Ketika ia lahir,<br />

ayahnya sudah menjadi pengurus Ahmadiyah. Hal yang<br />

sama dengan Yuli. Ketika Yuli lahir, ayahnya juga sudah<br />

anti-Ahmadiyah. Yuli terombang-ambing antara cinta yang<br />

tulus di hatinya, dengan kenyataan sosial bahwa Ahmadiyah<br />

itu paham yang menjadi musuh ayahnya.<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

47

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!