03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sampul plastiknya dan menyerahkan kepada saya. Maka, saya<br />

periksa, lihat dan baca sepintas lalu daftar isi, puisi-puisinya<br />

dan epilognya, sampai kemudian segera ke juru bayar. Buku<br />

itu saya beli! Usai itu, maka pulanglah saya ke hotel, tempat<br />

menginap di tengah Kota Makassar.<br />

Untuk menemu dan mendapatkan alamat-tujuan isi<br />

buku sebagaimana dikatakan Denny JA, maka yang pertamatama<br />

saya mestilah membaca dengan cermat seneraian<br />

“pengantar” Denny JA sendiri. Pada intinya, dia menulis<br />

dalam model puisi, tetapi dengan muatan fakta, dan tidak<br />

singkat sebagaimana lazim puisi, melainkan panjang,<br />

sehingga dinamakannya esai. Untuk memperkuat dikatakan<br />

sebagai puisi esai, disertai pula dengan catatan kaki. Dengan<br />

demikian, dapat dibuat suatu pengertian, bahwa puisi-puisi<br />

Denny JA adalah puisi dengan kata-kata, persajakan, alinea<br />

dan sebagaimana kaidah-kaidah atau lazimnya sebuah puisi,<br />

tetapi ditulis secara panjang dengan gaya bercerita (fiksi)<br />

dan memuat fakta yang disertai pula dengan catatan kaki.<br />

Sehingga ianya oleh Denny JA, dikatakan puisi esai. “Ia<br />

bukan esai dalam format biasa, seperti kolom esai dalam<br />

editorial atau paper ilmiah. Namun, ia bukan juga puisi<br />

panjang atau prosa liris. Medium lama terasa kurang<br />

memadai untuk menyampaikan gagasan yang dimaksud”<br />

(2012: 11).<br />

Dengan demikian, maka pada akhirnya dapat dikatakan<br />

bahwa penulisan puisi di <strong>Indonesia</strong>, telah mengalami<br />

perjalanan panjang. Paling tidak, dimulai sewaktu sastra<br />

Melayu, zaman penjajahan, menjelang <strong>Indonesia</strong> merdeka<br />

dan setelah <strong>Indonesia</strong> merdeka. Dimulai dari sastra lisan<br />

berupa pepatah, petitih, bidal, perumpamaan, ibarat,<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

141

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!