03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

antara Siti Sianah dan suaminya setiba mereka di rumah,<br />

dan mereka berdua saja. Perlu dicatat bahwa semua itu<br />

dikemukakan dalam syair (puisi).<br />

<strong>Puisi</strong> <strong>Indonesia</strong> modern memutus cerita (fiksi) sebagai<br />

unsur penting dalam syair Melayu-<strong>Indonesia</strong>. Penyairpenyair<br />

<strong>Indonesia</strong> modern awal (dan sekarang) tidak<br />

meneruskan cerita (fiksi) dalam puisi mereka. <strong>Baru</strong> di tahun<br />

1950-an Rendra menulis puisi balada, yang mengangkat<br />

kembali bentuk cerita dalam puisi secara meyakinkan. 7 Juga<br />

Ajip Rosidi, 8 Taufiq Ismail, 9 dan Linus Suryadi AG 10 —untuk<br />

menyebut beberapa nama. Tapi bagaimanapun, kecuali pada<br />

Rendra dan Linus, cerita (fiksi) tak pernah benar-benar<br />

penting dalam puisi <strong>Indonesia</strong> modern, sampai sekarang.<br />

Dalam konteks itulah, secara diakronis gagasan puisi esai<br />

mengingatkan kembali tentang arti penting cerita (fiksi)<br />

dalam puisi, sekaligus menjaga kesinambungannya hari ini.<br />

Dan, bersama Atas Nama Cinta Denny JA, secara sinkronik<br />

7<br />

Lihat terutama Rendra, Balada Orang-orang Tercinta (Jakarta: Pustaka Jaya,<br />

1957).<br />

8<br />

Misalnya puisi Ajip Rosidi “Jante Arkidam”. <strong>Puisi</strong> ini sering dibacakan dalam<br />

berbagai kesempatan oleh beberapa aktor/pembaca puisi. Iman Soleh, aktor dari<br />

Bandung, barangkali adalah pembaca “Jante Arkidam” yang paling berhasil dan<br />

memukau. Dia telah membacakannya di hampir seluruh provinsi <strong>Indonesia</strong>,<br />

bahkan di kota-kota kabupaten. Antara lain itu sebabnya, “Jante Arkidam”<br />

sangat terkenal dan dapat ditemukan dengan mudah di berbagai alamat dunia<br />

maya, termasuk foto-foto pembacaan puisi itu oleh Iman Soleh, antara lain di<br />

sini: http://ohkitu-ohkitu.blogspot.com/2010/11/jante-arkidam.html. Diakses,<br />

10 Agustus 2012.<br />

9<br />

Misalnya puisi Taufiq Ismail “Pelajaran Tata Bahasa dan Mengarang” dalam<br />

Taufiq Ismail, Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit (Jakarta: Horison,<br />

2008), h. 526.<br />

10<br />

Lihat Linus Suryadi AG, Pengakuan Pariyem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,<br />

1999, cetakan kelima.<br />

278 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!