03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mengenai diskriminasi dalam program pembangunan<br />

pemerintah <strong>Indonesia</strong> terhadap masyarakat Papua. Alih-alih<br />

disejahterakan, kekayaan tanah (khususnya tambang)<br />

masyarakat Papua malah dikeruk, yang ternyata bukan<br />

dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.<br />

<strong>Puisi</strong> Carolina Betty Tobing, “Cinta Tanpa Batas” mengkritisi<br />

permasalahan adat Tapanuli dalam hal diskriminasi<br />

gender sehingga merugikan kaum perempuan. Adapun<br />

Chairunnisa pada puisinya “Janji Anak Koruptor” menggugat<br />

kebobrokan moralitas masyarakat kita berupa semakin<br />

membudayanya perilaku serakah, curang, dan tidak jujur.<br />

Sementara itu, Damhuri Muhammad, dengan karyanya<br />

berjudul “Elegi Gadis Penari” mengemukakan keprihatinannya<br />

pada semakin maraknya prostitusi di kalangan pelajar<br />

dan remaja.<br />

Berbeda dengan persoalan-persoalan di atas yang sudah<br />

banyak kita ketahui, Huzer Apriansyah pada karyanya<br />

“Jangan Panggil Kami Kubu” mengangkat persoalan yang<br />

tidak banyak mendapat perhatian masyarakat, yakni<br />

permasalahan yang dirasakan Orang Rimba di pedalaman<br />

Sumatera yang kian tersisih oleh pembangunan dan industri<br />

yang mengeksploitasi alam (hutan). Pendeskripsian permasalahan<br />

ini membuka mata kita yang selama ini tertutup<br />

dari hal tersebut.<br />

Setiap karya dari keenam penulis itu memang memiliki<br />

daya sentuh dan daya gugah yang berbeda-beda. Alex R.<br />

Nainggolan terasa kental dalam segi bahasa, namun aspek<br />

alur cerita yang dapat membawa pembaca masuk pada sisi<br />

psikologis tokoh kurang tergali. Kekayaan pandangan penulis<br />

tentang persoalan yang diangkat pun kurang muncul<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

241

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!