03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dan kini<br />

Hari-hari Zaka dilewatkan<br />

Dari penjara ke penjara<br />

Mengenalkan Islam<br />

Sebagai jalan keluar dari persoalan<br />

Bukan sebatas dosa dan pahala<br />

Surga dan neraka<br />

Mengajarkan jalan lurus<br />

Kumpulan noktah-noktah putih<br />

Bagai cericit burung-burung di langit<br />

Menjadikan tentara bergajah<br />

seperti daun-daun terkuyah.<br />

Selintas alangkah mudahnya tobat dan kembali ke jalan<br />

yang benar itu. Tapi, di sini ada proses. Simbol gajah yang<br />

merupakan gambar tatto mengingatkan Zaka pada raja<br />

Abrahah, sedangkan peluru penegak hukum yang akan memburu<br />

para penjahat dirasakannya ibarat burung-burung ababil<br />

yang melempar gajah Abrahah dan pasukannya menjadi<br />

tersungkur dan hancur.<br />

Keperkasaan Tuhan apabila hendak ditunjukkan kepada<br />

para pembangkang akan menjadi konkret. Di sini lah seorang<br />

yang merasa sangat kecil dan tak berdaya menghadapi kekuasaan<br />

Tuhan akan sadar dan kemudian menemukan pencerahan.<br />

Proses inilah yang ingin dikemukakan Elza. Proses dari<br />

kehidupan yang penuh ranjau dalam selimut kegulitaan<br />

menuju atmosfer yang segar yang terang-benderang.<br />

<strong>Puisi</strong> esai yang ke-4 adalah potret belang-bonteng-nya<br />

keadilan di negeri ini. Elza mencoba meramu beberapa<br />

peristiwa berbagai putusan perkara yang dialami orangorang<br />

miskin. Dalam puisi esainya yang ini, Elza memadu<br />

beberapa episode pelaksanaan hukum yang janggal. Ada<br />

hukum tapi tak ada keadilan. Berbeda dengan ke-4 puisi esai<br />

yang lain, dalam puisi esai ini tiap episode dari peristiwa yang<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

319

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!