03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

nyangkut di Balai Desa. Bapak Ketua RT di kampung saya,<br />

Haji Aman namanya, memberikannya kepada saya saat bertemu<br />

di mushalla sebelum salat magrib. Sambil menyerahkan<br />

itu, entah mengapa dia begitu iseng mengumumkan<br />

kepada para jamaah salat magrib jumlah yang tertera dalam<br />

wesel sebesar Rp7.500,00. Itu tahun 1986.<br />

Ketika mulai duduk di bangku kuliah, tulisan-tulisan<br />

saya mengalir lebih deras. Bahkan saat duduk di semester<br />

empat, saya diberi kehormatan untuk mengisi kolom tetap<br />

di harian Jayakarta (kalau tidak salah diterbitkan oleh<br />

Kodam Jaya). Koran itu, seperti juga koran-koran lainnya<br />

hanya membuka rubrik budaya pada edisi minggu. Saya pun<br />

kerap membaca puisi-puisi dari para penyair yang tersebar<br />

di koran-koran edisi minggu itu. Tentu saja saya juga<br />

membaca majalah sastra seperti Horison. Jadi, walaupun<br />

tidak menulis puisi, diam-diam saya tetap menikmatinya.<br />

Hampir semua puisi yang saya baca di media massa<br />

sebenarnya merupakan puisi yang sulit untuk dipahami.<br />

Saya sendiri menikmatinya bukan terutama karena saya<br />

dapat memahaminya, melainkan justru karena saya tidak<br />

memahaminya. Ada pola yang—entah dari mana dan sejak<br />

kapan—membentuk semacam kesadaran dalam diri saya<br />

bahwa semakin sulit sebuah puisi dipahami, semakin baik<br />

bagi saya. Semakin abstrak bahasanya semakin indah.<br />

Membaca puisi ialah memasuki lorong-lorong gelap<br />

yang saya tidak tahu apakah di kiri-kanannya ada ranjau<br />

dan di ujung sana ada jurang. Tapi saya sudah terbiasa<br />

menikmati berada di dalam kegelapan itu. Sebuah puisi—<br />

seperti juga sebuah lukisan—yang mendorong lahirnya<br />

banyak penafsiran menunjukkan kekayaan makna puisi<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

261

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!