03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

membuat pacarnya Kho, minggat. Sebuah kondisi yang<br />

tidak saja semakin menerakan bilur baru pada luka diri<br />

sebelumnya, karena bagaimanapun Kho adalah harapannya<br />

sebagai dinding penopang yang bisa menerima dirinya apa<br />

adanya setelah dinista dengan begitu brutal oleh para<br />

begundal.<br />

Sebagaimana yang diungkap Paz yang dinukil di awal<br />

tulisan ini, secara kontekstual puisi memang bisa berlaku<br />

secara dialogis terhadap berbagai suara dan memunculkan<br />

perspektif anyar, bahkan teori baru berdasarkan memori<br />

masa lalu. Bahkan pada taraf lain, penulis puisi adalah<br />

memori bagi bangsanya. Dalam konteks ini, ihwal memori<br />

menjadi penting karena kita memang kurang cerdas dalam<br />

memperlakukan ingatan dan tak cergas dalam merampungkan<br />

trauma masa lalu.<br />

<strong>Puisi</strong>, dan tentu saja jenis seni lainnya, sebenarnya<br />

memiliki potensi untuk menguak wilayah yang akhirnya<br />

ditakdirkan menghuni dunia bawah sadar, dengan mendedahkannya<br />

sebagai sebuah keniscayaan, sehingga unsur<br />

traumatik bisa tersembuhkan; pada ruang yang lebih kolektif,<br />

kita bisa hidup sebagai bangsa yang bisa belajar keberagaman<br />

dan resolusi konflik dari sejarah. Namun seringkali kita terpapar<br />

dengan kenyataan: trauma kolektif yang satu belum<br />

usai, sudah tersulut trauma lainnya. Ini pula yang terjadi<br />

pada warga keturunan etnis Tionghoa di Tanah Air, yang<br />

salah satunya menjadi sumbu dari puisi esai panjang “Sapu<br />

Tangan Fang Yin”. Sejarah seakan berulang mencatat jejak<br />

luka, tetapi luka yang sama bisa dibayangkan bakal tertoreh<br />

lagi. Bukti telah berbicara. Dalam catatan kaki dari puisi itu<br />

terdapat informasi rentetan kerusuhan sosial yang<br />

118 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!