03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

jakan pelaku diskriminasi sehingga korban kurang mendapatkan<br />

hak yang semestinya, terutama perlindungan<br />

hukum. Di sinilah karya ini mempunyai keistimewaan<br />

karena puisi-puisi yang disajikan kepada pembaca secara<br />

umum merupakan narasi para korban diskriminasi.<br />

Nasib buruh migran di luar negeri, yang akrab dikenal<br />

sebagai tenaga kerja <strong>Indonesia</strong>/tenaga kerja wanita (TKI/<br />

TKW), misalnya, menjadi salah satu perhatian penulis buku<br />

ini dalam puisi-puisinya. Kisah tentang Aminah, TKW yang<br />

dipancung di Arab Saudi, merupakan salah satu kisah yang<br />

menarik untuk dikomentari karena ditulis dengan menggunakan<br />

perspektif korban.<br />

<strong>Puisi</strong> ini mengetengahkan tentang perempuan yang<br />

dihukum mati karena membunuh majikannya. Tidak seperti<br />

narasi yang umumnya hanya berhenti pada pembunuhan<br />

yang konon dilakukan TKW, penulis dalam puisinya mengisahkan<br />

tentang perlakuan amoral yang kerap diperbuat si<br />

majikan. Aminah menuturkan kepedihan selama berada di<br />

rumah majikannya: Burung yang terkurung di sangkar<br />

emas/Masih tetap bisa bernyanyi/Tapi di rumah yang megah<br />

ini/Mulutku malah terkunci/Tak ada siapa-siapa untuk<br />

berbagi cerita (halaman 99). Aminah menambahkan, Aku<br />

dituduh menggoda suaminya dengan senyumku/Dan aku<br />

pun disiksa/Tubuhku dicambuk/Rambutku dijambak/<br />

Pahaku disetrika (halaman 107).<br />

Kisah perlakuan diskriminatif yang dihadapi Aminah ini<br />

sontak akan membangunkan kembali kesadaran pembaca<br />

bahwa jutaan buruh migran yang sering dipuji sebagai<br />

pahlawan devisa besar itu hakikatnya hidup layaknya burung<br />

dalam sangkar. Bahkan, lebih buruk dari itu karena kerap<br />

102 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!