03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

selama itu pula ia tetap ingat dengan lelaki yang dicintainya,<br />

yakni Albert. Bagaimana tidak, Albert, lelaki yang telah<br />

singgah di hatinya sejak masih kecil lagi, ketika sama-sama<br />

di kampung, lalu merantau ke Jakarta untuk meraih citacita<br />

pendidikan, dan tentulah cita-cita cinta mereka: bersatu<br />

dalam ikatan pernikahan. Mereka tumbuh dewasa.<br />

Cinta-kasih-sayang Dewi dan Albert pun semakin<br />

menjadi-jadi, bahkan memuncak sudah, dan akhirnya<br />

berpisah! Tersebab ayah mendalilkannya dengan agama,<br />

bahwa perempuan bergama Islam, muslimah tidak boleh,<br />

haram hukumnya menikah dengan lelaki beragama lain,<br />

dalam hal ini Kristen. Ayah bertitah agar menerima<br />

pernikahan dengan Joko dan sebaliknya melupakan Albert.<br />

Dan, alangkah rungsingnya hati Dewi, namun secara pasti<br />

akhirnya dia terima juga kejadian pahit itu. Aku akan<br />

menikah dengan Joko/Aku harus melupakan Albert/Bisa<br />

ataupun tidak/Aku harus bisa, gumam Dewi (hlm. 164).<br />

Singkat kisah, setelah pernikahan yang berlangsung<br />

meriah, Dewi dan Joko pun hidup sebagai sepasang suamiisteri.<br />

Sayangnya, hati Dewi tetap tak bisa mecintai Joko.<br />

Tapi, hari, minggu, bulan, tahun terus berganti. Keduanya<br />

mempunyai pekerjaan tetap, Joko sebagai pegawai negeri<br />

dan Dewi pegawai swasta. Mereka hampir tak pernah<br />

bertengkar. Dan hingga bertahun-tahun sudah berumahtangga,<br />

tetapi buah hati tak jua hadir. Wahai, Joko ternyata<br />

memiliki kelainan/Ia tak bisa berketurunan (hlm. 170).<br />

Ternyata, perkara yang dirasakan Joko, tentunya tak ringan.<br />

Bolehjadi lebih berat daripada apa yang dialami dan dirasakan<br />

Dewi? Kenapa tidak, ia sejak awal sudah tahu, bahwa<br />

Dewi tidak mencintainya. Kemudian dia tahu, demi menerima<br />

148 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!