03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Denny JA merumuskan puisi esai dengan cukup jelas,<br />

yakni puisi yang mengemukakan sisi batin seorang atau<br />

beberapa tokoh dalam larik-larik yang puitis, lalu secara<br />

langsung mengaitkannya pada konteks, data dan fakta lewat<br />

catatan kaki. Dengan demikian puisi esai merupakan fiksi<br />

yang ditulis lewat larik-larik puisi, yang secara sadar dan<br />

terencana dikaitkan pula dengan realitas yang ada. Rumusan<br />

Denny yang kemudian diwujudkannya sendiri lewat karyakaryanya,<br />

dalam tafsiran saya sifatnya masih terbuka<br />

sehingga memberikan peluang bagi kemungkinan terciptanya<br />

bentuk atau warna lain dari puisi esai. Ahmad Gaus<br />

misalnya, meskipun menulis dengan berpegang teguh pada<br />

kriteria yang digariskan Denny namun bentuk akhirnya<br />

justru jadi berlainan dengan apa yang ditulis Denny. Jika<br />

puisi esai Denny menempatkan fiksi dalam tubuh puisi dan<br />

menyimpan fakta pada catatan kaki, Gaus justru secara langsung<br />

memfiksikan fakta karena tokoh-tokoh yang diangkatnya<br />

berasal dari kehidupan nyata. Mungkin puisi esai Elza,<br />

Jonminofri dan Novriantoni nanti sudut pandangnya akan<br />

lain lagi. Saya kemudian membayangkan munculnya<br />

keragaman bentuk, warna atau varian lain dari para peserta<br />

lomba, yang tentunya akan lebih memperkaya puisi esai itu<br />

sendiri.<br />

***<br />

Lomba menulis puisi esai selain menetapkan tiga<br />

pemenang, sepuluh pemenang hiburan dan dua belas yang<br />

dianggap menarik. Dari keduapuluhlima puisi esai tersebut<br />

yang kemudian mencuat adalah beragamnya tema yang<br />

ditulis para peserta. Tema-tema tersebut mungkin termasuk<br />

langka dalam perpuisian konvensional kita, yang antara lain<br />

214 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!