03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bahasa tersebut justru diharapkan merupakan bahasa yang<br />

mudah dipahami publik dan dengan pemanfaatan aspekaspek<br />

puisi dapat menggetarkan hati. Selain itu, agar pembaca<br />

puisi-esai menyadari bahwa yang dikemukakan dalam puisi<br />

tersebut bukan fiksi melainkan fakta, penulis puisi-esai harus<br />

mencantumkan catatan kaki.<br />

Sebagai sebuah gagasan yang kemudian diwujudkan<br />

menjadi gerakan, penggagas dan penggerak puisi-esai telah<br />

merumuskan semacam kredo atau manifesto, yaitu bahwa<br />

puisi-esai:<br />

1) mengeksplorasi sisi batin individu yang sedang berada<br />

dalam sebuah konflik sosial;<br />

2) menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Semua<br />

perangkat bahasa seperti metafora, analogi, dan sebagainya<br />

justru bagus untuk dipilih. Namun diupayakan agar<br />

mereka yang berpendidikan sekolah menengah pun dapat<br />

memahami dengan cepat pesan yang hendak disampaikan<br />

dalam puisi. Prinsip puisi-esai, semakin sulit puisi<br />

itu dipahami publik luas, semakin buruk puisi itu sebagai<br />

medium komunikasi penyair dan dunia di luarnya;<br />

3) puisi-esai adalah fiksi. Boleh saja puisi-esai itu memotret<br />

tokoh ril yang hidup dalam sejarah. Namun, realitas itu<br />

diperkaya dengan aneka tokoh fiktif dan dramatisasi.<br />

Yang dipentingkan oleh puisi-esai adalah renungan dan<br />

kandungan moral yang disampaikan lewat sebuah kisah,<br />

bukan semata potret akurat sebuah sejarah;<br />

4) puisi-esai tidak hanya lahir dari imajinasi penyair tapi<br />

hasil riset minimal realitas sosial. Ia merespon isu sosial<br />

yang sedang bergetar di komunitas sosial apapun itu.<br />

Walau puisi-esai itu fiksi, tapi ia diletakkan dalam setting<br />

sosial yang benar; dan<br />

PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA<br />

233

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!