03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

tentang fakta yang mungkin diacu oleh fiksi —tanpa menutup<br />

kemungkinan-kemung-kinan lain.<br />

Tentu saja puisi esai bukanlah hal yang sama sekali baru<br />

dalam puisi <strong>Indonesia</strong> —sebab memang tak ada yang benarbenar<br />

baru di bawah bintang dan matahari. Tapi bagaimana<br />

pun, gagasan puisi esai pada hemat saya bukan saja menarik,<br />

namun juga penting, antara lain dan terutama dalam kerangka<br />

pentingnya menghidupkan puisi naratif di tengah begitu<br />

kuatnya pengaruh puisi imajis dan puisi liris dalam puisi kita<br />

sejak beberapa dekade terakhir. Juga dalam konteks perlunya<br />

membawa puisi ke tengah gelanggang masalah-masalah<br />

sosial kita dan sebaliknya. 5 Dengan demikian, gagasan puisi<br />

esai layak disambut sebagai sebuah percobaan dalam puisi<br />

kita. Dan Ahmad Gaus menyambut gagasan tersebut dengan<br />

menulis puisi-puisi naratif, tentu saja lengkap dengan catatan<br />

kaki. Kelima puisi esainya dalam buku ini merupakan puisi<br />

yang mengisahkan tokoh-tokoh dengan persoalan mereka<br />

masing-masing (masalah pendidikan, arti kesederhanaan,<br />

ketegangan dalam hubungan Islam-Nasrani, ketegangan<br />

dalam pembaharuan Islam, dan cinta tak sampai karena perbedaan<br />

etnis). Semua dikisahkan dari sudut pandang pencerita<br />

(orang ketiga, diaan). Karena naratif, sebagaimana juga puisi<br />

esai Denny JA, maka puisi esai Gaus panjang-panjang.<br />

Sebab Gaus Seorang Intelektual<br />

Membaca kelima puisi esai Gaus, yang segera tampak<br />

adalah penekanan penulisnya pada gagasan yang ingin<br />

5<br />

Tentang arti penting gagasan puisi esai lihat Agus R. Sarjono, “<strong>Puisi</strong> <strong>Esai</strong>: Sebuah<br />

<strong>Kemungkinan</strong> Sebuah Tantangan” dalam Jurnal Sajak, No 3, 2012, dan Jamal<br />

D. Rahman, “Percobaan Seorang Ilmuwan Sosial” dalam Horison, Juli 2012.<br />

274 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!