03.03.2015 Views

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

Puisi-Esai-Kemungkinan-Baru-Puisi-Indonesia-ebook

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

pihak asing hingga lupa dengan tugas utamanya, yakni<br />

menyejahterakan rakyatnya sendiri. Pada masa penjajahan<br />

antek-antek asing itu diwakili para bupati dan residen yang<br />

merupakan perpanjangan tangan Belanda.<br />

Pendekatan yang sedikit mirip dilakukan Katherina<br />

Achmad pada karyanya “Dalam Belenggu Dua Dunia”. <strong>Puisi</strong><br />

esai ini berkisah tentang tokoh nyata yang bernama Raden<br />

Saleh Syarif Bastaman. Yang dikisahkan Katherina bukan<br />

semata kehebatan Raden Saleh sebagai pelukis realis yang<br />

penguasaan teknis melukisnya diakui dunia internasional,<br />

namun lebih pada sisi nasionalisme sang pelukis. Yang<br />

menarik, rasa nasionalisme tersebut antara lain ditunjukkan<br />

dengan cara menikahi wanita Belanda yang kaya raya. Ia<br />

ingin membuktikan bahwa sementara wanita-wanita pribumi<br />

dijadikan gundik lelaki Belanda, ia justru mampu menaklukkan<br />

wanita Belanda. Lalu ia pun dengan tegas menolak<br />

masuk Kristen ketika banyak pribumi ikut-ikutan menganut<br />

agama yang dibawa penjajah dengan harapan akan mengubah<br />

status sosial mereka. “Bagaimana saya bisa menjadi<br />

Kristen ketika banyak kekejian dilakukan penganut agama<br />

ini,” katanya.<br />

Dalam puisi esai ini Katherina Achmad menciptakan<br />

tokoh fiktif bernama Ferdinand Wymart Russelhoff, seorang<br />

ahli botani Belanda yang kemudian menjadi sahabat sejati<br />

Raden Saleh sampai akhir hayatnya. Dengan tokoh fiktif<br />

ini kerap terjadi dialog yang menempatkan di mana sebenarnya<br />

posisi pelukis flamboyan ini dalam perjuangan bangsa.<br />

Raden Saleh membuat lukisan Penangkapan Pangeran<br />

Diponegoro yang merupakan bentuk dari perjuangan<br />

simboliknya dalam menentang segala macam penindasan<br />

yang dilakukan penjajah, hingga akhirnya sang pelukis<br />

218 PUISI ESAI KEMUNGKINAN BARU PUISI INDONESIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!